Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bernafsu Menjadi Ketua

1 Desember 2014   12:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:22 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Pak, mengapa ia masih bernafsu menjadi ketua?"

"Loh, ia merasa paling baik, paling pas menduduki jabatan itu?"

"Yang lainnya?"

"Yang lainnya cuma ingin nebeng nama saja, tak layak dan...tak punya kans kepemimpinan, apalagi punya uang."

"Memangnya uang penting?"

"Ya pentinglah! Untuk naik pesawat, emangnya bahan bakar pesawat avtur milik sendiri. Untuk menjaga keamanan, emangnya mereka yang ngejaga lingkup itu kagak dibayar?  Untuk nyewa tempat, emangnya itu tempat milik kakek moyangnya sendiri. Dan seterusnya..."

"Lalu kursi ketua itu untuk apa kalau sudah didapat?"

"Loh, kursi  itu 'kan menunjukkan kekuasaan. Kuasa ngaruhi orang, kuasa nyetir orang..."

"Lalu tentang kualitas diri, integritas, loyalitas terhadap bangsa dan negara?"

"Halah...nggak usah mbahas kualitas diri, nggak usah mbahas negara dululah...
mending mbahas  ini....itu.... karena dimanapun jago cuma bisa bunyi PETOK...PETOK...PETOK...PETOK, berkokok, ia tak akan pernah bertelur...."

"Oh, ketua itu identik dengan petelur ya pak?"

"Iyalah...petelur ide, kebaikan....dst"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun