Ibu kota banjir kata
Entah kata penguasa, ataupun kaum nelangsa
Yang satu merasa telah berbuat (dengan berkata-kata)
Yang lain merasa "tersengat" karena kata-kata
Ya, banjir air yang melanda,
Mengingatkan manusia-manusia pandai bersilat kata
Merasa jago dalam bersemantika
Bak hidup hanya bagai sebuah sebuah prosa!
Tolong bertindaklah tak hanya kata
Air meluap tak butuh katam, butuh karya
Rumah terendam tak hanya butuh wacana
Pendidikan tinggi bukan ukuran semata
Ketika kau hinakan manusia yang satu
Kau potong urat malu dengan bibir kelu
Saat itu kau paham
Dunia ini tak segemgam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H