Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kabut Asap Pagi Ini

19 September 2019   07:47 Diperbarui: 19 September 2019   08:17 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabut asap pagi ini
Apa kabar dan pergerakanmu
Sampai dimana dirimu berkelana?
Mungkinkah engkau sudah menenteng nyawa?

Aku bertanya dan merenung dalam hati
Mengapa kabut asap ini menyesakkan dada
Membuat nafasku ngos-ngosan
Bagai dipaksa lari tanpa henti

Kabut asap pagi ini semakin pekat
Melenggangkan si sakit memburu tanpa sekat
Memburu yang enggan berjaga dengan ilmu
Kendali nafsu serakah membabat dan nekat

Kabut asap pagi ini
Meneriakan pedih yang semakin parau
Merampas nyaliku yang semakin kacau
Memupus harapku semakin  meracau

 Oh duniaku yang semakin memburam
Terhalang temaram kabut mencengkam
Menyisakan nyali  gelap berteman harap
Kabut asap pagi ini...akan pergi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun