"Sandal....sandal.....sandal....", Â aku mulai berteriak mendagangkan sandal.
"Sandal....sandal....sandal,.... awet anti air, cocok dipakai tua muda...." sepi tanggapan, seolah dunia tak berpenghuni.
"Sandal...sandal....sandal, sandal ini yang terbaik, terbagus. Belilah..."
"Bro, darimana kau peroleh data bahwa sandalmu paling baik, bagus?"
"Pengalamanku sendiri, aku sudah memakainya."
"Mulai kapan?" tanya orang itu.
"Mulai kemarin!" jawabku singkat.
Orang itu pergi, wajah masam.
Sandal, oh sandal.
Hanya karena sandal, Â satu berkah tak merekah
Melantangkan jualan yang tak mencerdaskan
Memuntahkan muka masam tak menggairahkan
Menjauhkan saudara dalam pandang dekapan
Sandal, terompah kaki...rebutan mereka yang tak ingin pijak tanah
Berpijak pakai alas, tak berpijak langsung ke kaki, lebih enak pakai alas...
alas jabatan
alas uang
alas koneksi
alas saudara.....dan semua itu hanyalah ALASAN!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI