[caption id="attachment_287593" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Ada polisi yang rela mengundurkan diri, dan memilih menjadi penyanyi - selebriti, tampil menyanyi di tivi, mengisi acara yang lebih menghibur hati. Ada polisi yang rela pensiun dini, demi tugas yang lebih mulia, menjadi duta bagi bangsa, ataupun nyalon petinggi di wilayah negeri. Ada polisi yang gantung diri, karena masalah hidup yang tak kunjung usai, dunia menjadi kawah candradimuka, yang panas menghantam raga... Itulah beberapa kisah ditelan masa, yang telah dipilih untuk dijalani. Namun kini kisah berubah tragis, polisi ditembaki dengan luka berongga. Kemanakah para petinggi negeri, bak diam seperti tak berreaksi, sibuk memikirkan suksesi dan kursi, akankah korban berjatuhan lagi? Ketika kejahatan dibiarkan, ketika ketidakadilan dipelihara, ketika korupsi semakin merajalela, jangan harap negeri ini sejahtera. Senjata api bebas muntahkan isi, menyalak di setiap sudut-sudut kota, tiadakah ujung kendali yang pasti, untuk kepemilikan yang terregistrasi? Kutak hendak mengeluh, bahkan mengaduh hingga gaduh, namun jika polisi sudah dibunuh, itu pertanda di negeri ini ada yang rapuh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H