Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Preman Tetaplah Preman

29 Juni 2013   23:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:14 3264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kudengar teriakan menggelegar,
datang onak resah mewabah,
memenuhi selorong kota tua,
yang tak lagi suci karena dusta.

Preman kota muncratkan kata,
menggasak, merabak yang terlelap,
lelap akan manisnya uang,
yang terselip di ketiak kekuasaan.

Preman tetaplah 'kan mati,
sekalipun makan ayat suci,
munafik tak terpungkiri,
masih mempan akan upeti!

Tunjukkan bengismu pada korupsi,
ruwat meja - kursi sumber pungli,
potonglah syahwat  tak tahu diri,
meraup uang milik negeri!

O, preman ... preman picisan.
andai kau bukan pecundang,
yang bersuara tak bedengkang,
mengapa masih merasa jagoan?

--------------------------------------------------------------
selagi inspirasi belum basi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun