Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kala Engkau Pergi

16 Maret 2015   00:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:36 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hati tumpuan percaya,
Pelaksana akan pengharapan,
Penguat dalam hidup, dan cinta.

Kala ia pergi menggersangkan hidup,
Tak bermakna setitikpun,
Sekalipun kerlap dunia membahana.

Kala engkau pergi,
Gundah gulana berbalut cinta,
Maraup harap membalut cita,
Meruas sulur berbuluh rindu.

Kala engkau pergi,
Kalbu meruyak tak tentu arah,
Mengarah rasa merusak nalar,
Menembus batas tak berjalan tuntas.

Kala mulut berbicara salah,
Kala tingkah semakin tak lumrah,
Engkau pergi semakin jauh,
Tempatmu semakin gersang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun