Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanah Hulubalang

8 Juni 2012   21:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:13 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alam bersabda lantang,
jika kau dirikan rumah di tanah berpasir,
bangunanmu akan goyang,
ketika angin kencang mulai mendesir.

Namun kau tak hirau!
Seolah maumu lebih kuat dari urat malumu,
tangan yang merajah dan menjarah,
membelah bumi  seakan terus  bertuah!

Lihatlah karya paksa ulahmu,
maksud hati memeluk gunung,
apa daya gunung limbung...
longsor bertimbun - timbun.

Tanah timbun yang kau susun,
bak air mencium gayung,
berkecipak - cipok , tumpah meruah....
lari ke arah rendah!

O...tanah hulubalang,
andaikan ia bisa memekik,
"Bebaskan aku!"
Tak kubiarkan mulut meluncurkan isi perut.

Demi serupiah mengganjal kursi mewah,
hai tengik - penyeruak - alam yang indah,
bukalah ikat kemaluanmu,
tunjukkan hidungmu peragu penuh nafsu!

Alam yang berberkah,
dibedah serakah, demi rupiah.
Untunglah kau punya cara,
tampil diri tanpa merana seolah tanpa jasa.

Longsor mengikis pondasi meringis,
tampakkan isi perut bumi,
kau rapuh dihujam besi korupsi,
kini kau tak bisa lari...satu yang nyata, mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun