Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Kandhane Joko, Ora Ngertia Anak Lima"

27 Januari 2012   05:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:24 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

== Kandhane Joko, Ora Ngertia Anak Lima ==

"Dasar laki, isane mung ngangkangi karo nunggangi.  Nek ngerti kowe wis nduwe anak lima, babar blas aku ora sudi kok tunggangi.  Diancuk.....diaaaaaaaaaancuk. Minggat....asu tenan".

Wong wadon iku misuh - misuh nganti entek golek kurang amek.

"Ngapa ta Mbakyu?"  Pitakonku.

"Kae lo, wong lanang ngaku joko, ora ngertia anak lima".

"Lo, Yu...pancen piyambake asmane  "Joko Prasojo".  Arepa nduwe anak lima, ya isih tetep diceluk mas Joko.....mas Joko. Kuwi rak padha karo sing asmane Slamet. Arepa kelindhes sepur...ya tetep slamet, wong jenenge wae  Slamet".

"Huh...kapusan aku".  Wong wadon iku lunga, ngiprit sinambi mbenekke tali kotange.....

---------------------------------------------------

Terjemahan:

Katanya perjaka, tak tahunya anak lima

"Dasar lelaki. Bisanya cuma mengangkangi dan menaiki. Jika tahu dirimu sudah mempunyai anak lima, tak sudi aku ditunggangi (disetubuhi). Diancuk ... (jenis serapah kasar). Pergilah ...anjing". Perempuan itu mencaci-maki hingga habis-habisan.

"Kenapa, Mbakyu". Tanyaku.

"Itu lo, lelaki mengaku masih jaka (lajang), tak tahunya beranak lima".

"Lah, memang beliau bernama Joko Prasojo (lelaki bersahaja). Sekalipun mempunyai anak lima, ia akan dipanggil namanya, ...mas Jaka...mas Jaka. Sama halnya dengan yang bernama Slamet (selamat). Sekalipun ia terlindas kereta api, ya tetap saja slamet (selamat), wong namanya Slamet".

"Huh...terbohongi aku". Perempuan itu pergi, terbirit-birit seraya membetulkan tali kutangnya......

(Penulisan nama - nama dalam cerita ini tak ada maksud lain, kecuali sekedar "sharing and connecting", supaya tidak pening, dihari Jumat menjelang 'malming' [malam minggu], plus mengantisipasi isi kantong yang agak 'garing'. Koming....)
--------------------------------------------------

Sesuatu bisa menipu sesuatu, apalagi  sesuatu  yang  "banget...".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun