Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selisih Dua Ribu

14 Desember 2010   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:45 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pasar yang "gagah dan megah" itu,
yang tempatnya bersih,
dingin,
ruangan berbau harum,
harga sayuran itu sekilo 10.000  rupiah.
Ketika membayar dikasir,
menggunakan uang pas.
Selesai, pulang.

Sayuran yang sama,
di pasar tradisional (tak jauh dari kompleks saya tinggal)
harganya 8.000 rupiah,
tempatnya (pasar tersebut)  agak becek,
manusia berdesak-desakkan....
bau keringat kecut nan masam...
tapi bisa menawar harga,
berdialog,
jika pintar "merayu" jatuh harga 7.000 rupiah.

Aku cuma merasa,
selisih 2.000 rupiah itu tak berarti ketika
aku bertemu manusia, manusia yang bisa bertegur sapa, manusia yang punya rasa.
Ditempat terakhir itu rasanya lebih "dimuliakan" kemanusiaan dan hidupku,
jika dibanding aku bertemu dengan angka-angka mati.
Tak bisa ditawar.

____________________________________
*) Kadang kurasakan hidup didunia ini seperti belanja saja, majukan diri, menawar membeli... seperti dipasar... ada "selisih harga".... de es te.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun