Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Srinthil...

4 Desember 2010   15:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:01 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12914798651139729053

[caption id="attachment_76249" align="alignleft" width="300" caption="ilustrasi dari google"][/caption] Namaku Srinthil... aku lahir didaerah terpencil, desa  yang mungil, pinggir hutan yang dihuni oleh kancil, kancil yang  kadang  dibawakan bedil. Namaku Srinthil... ayah-ibuku orang terpinggir, miskin sejak lahir, siwur, kendil dan cangkir, itulah teman hidup hingga akhir..... Namaku Srinthil... aku manusia kerdil, bukan karena tengil, bukan karena makan jagung pipil, tapi prihatin melihat orang degil, akupun tak mustahil. Namaku Srinthil... orang mengatakan, aku kenthir, menyederhanakan pikir, menyamakan tata batin dan polah bibir, satu kata dari hulu hingga hilir Namaku Srinthil... karena rindu, tulisan ini bergulir. _____________________________ siwur:  gayung air terbuat dari tempurung kelapa * cuma catatan pribadi yang sedang  malam mingguan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun