Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Terbelit...

9 April 2010   03:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:54 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Nah...apa kubilang. Kalau berjalan hati-hati, selain ada mata kepala ada juga mata kaki. Melihatlah....." Seorang bapak merutuk di kedai kopi.

"Ada apa, Pak? Pagi-pagi kog sudah bersungut-sungut?" Tanyaku.

"Itu pak Naga....., pak Naga, lah terbelit ekornya sendiri.  Ekor itu kan bisa perkerjaan, jabatan, kedudukan dan lain sebagainya. Orang lahir duluan baru punya jabatan...kedudukan dlsb."

"Pak Naga yang mana?" Tanyaku tidak ngeh....

"Halah...Mas ini kog "kura-kura dalam perahu", pura-pura tidak tahu.  Itu lho mantan jaksa penuntut umum (JPU) yang menuntut hukuman mati bagi mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Dan dalam kasus pak Gayus, beliau adalah jaksa peneliti."

"O......"

------Seorang manusia dilahirkan, beberapa waktu kemudian ia baru punya jabatan, kedudukan....amanah---------------------------------------------------

Inspirasi:

Kompas, 9 April 2010, hlm. 2.

Sriwijaya Post, 9 April 2010, hlm. 1.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun