Mohon tunggu...
Florentina R Yulita
Florentina R Yulita Mohon Tunggu... -

Economy Development. Great hopes make great item

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menjaga Fungsi Hutan Demi Pelestarian Suaka Margsatwa

30 November 2015   12:09 Diperbarui: 30 November 2015   14:14 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah hutan masih menjadi tempat yang layak dan nyaman bagi suaka margasatwa?

Dewasa ini, seringkali kita mendengar dari berbagi media tentang kebakaran dan pembalakan hutan yang terjadi di Indonesia. Indonesia yang dianggap sebagai paru-paru dunia karena mempunyai wilayah hutan yang luas kini dipertanyakan eksistensinya. Apa yang melatarbelakangi timbul pertanyaan seperti ini? Hutan masih memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup mahluk hidup yang ada di permukaan bumi. Tetapi apakah hutan masih menjadi salah satu sumber daya alam yang memiliki pengaruh terbesar terhadap makhluk hidup, terutama suaka margasatwa?

Pengertian Hutan Menurut Undang-undang No. 41 Tahun 1999 adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya yang tidak dapat dipisahkan. Kimmins (1997) dalam Sumardi dan Widyastuti (2004) menekankan bahwa hutan yang sehat terbentuk apabila faktor-faktor biotik dan abiotik dalam hutan tersebut tidak menjadi faktor pembatas dalam pencapaian tujuan pengelolaan hutan saat ini maupun masa akan datang. Kondisi hutan sehat ditandai oleh adanya pohon-pohon yang tumbuh subur dan produktif, akumulasi biomasa dan siklus hara cepat, tidak terjadi kerusakan signifikan oleh organisme pengganggu tumbuhan, serta membentuk ekosistem yang khas.

Salah satu peristiwa yang dapat menjadi contoh adalah kebakaran hutan di Riau yang terjadi di tahun 2015. Secara umum kebakaran hutan disebabkan oleh cuaca El Nino, tetapi kebakaran hutan yang terjadi di Riau dikarenakan oleh factor manusia. "Sisanya (yang kecil) sengaja dibakar untuk buka lahan. Ini orang nggak benar semua, kita capek mengatasi kebakaran lahan, mereka malah sengaja membakar," pungkas Nurendi. (Ndy/Ron).

Saya sebagai seorang mahasiswa yang mempunyai perhatian khusus terhadap keberlangsungan lingkungan terutama hutan yang ada di Indonesia tentunya merasa sedih melihat dan mendengar apa yang telah terjadi dengan hutan yang ada di Indonesia. Saya merasa miris dengan apa yang diberitakan karena yang menjadi penyebab kebakaran hutan adalah manusia sendiri. Padahal kita sebagai manusia justru seharusnya menjaga kelestarian hutan sehingga hutan tetap berfungsi dengan baik. Di samping itu pula, makhluk hidup yang tinggal di dalamnya dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik sehingga spesiesnya tidak menjadi langka.

Berdasarkan contoh peristiwa di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa penyebab utama kerusakan lingkungan hidup khususnya hutan dikarenakan oleh ulah manusia. Dan kebakaran hutan di Riau dapat dijadikan alasan bahwa semestinya kita harus menjaga kelestarian hutan dengan baik, sehingga meminimalisasikan terjadinya kebakaran hutan, karena hutan Indonesia seharusnya menjadi tempat yang layak dan nyaman bagi kehidupan suaka margasatwa.

dikutip dari

http://news.liputan6.com/read/2350985/pengakuan-para-pembakar-hutan-riau

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun