Mohon tunggu...
Florence Tobogu
Florence Tobogu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya mendengarkan musik, kepribadian saya suka bersosialisasi ke orang-orang dan konten favorit saya YouTube

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Politik di Era Digital

10 Juli 2023   21:34 Diperbarui: 10 Juli 2023   22:04 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disusun Oleh : Florence Margaretha,Fikom-UBJ

Dosen Pengampu : Saeful Mujab,M.I.KOM.;

Abstrak : Tujuan artikel komunikasi politik Indonesia di era internet ini adalah untuk mendeskripsikan perkembangan konsep dan praktik terkait komunikasi politik di era digital dan menawarkan wawasan baru. Peran apa yang dimainkan oleh proses komunikasi politik di era digital?. Media telah menggunakan jaringan internet, yang dikenal di masyarakat luas, untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Proses penulisan menggabungkan tinjauan literatur dan strategi analitis deskriptif kualitatif. 

Fenomena baru yang tidak ada di era sebelumnya adalah temuan pemikiran, pemahaman, dan praktik komunikasi politik di Indonesia di era digital. Penggunaan internet dapat mendukung komunikasi politik yang lebih luas, tepat, dan peka waktu. Tulisan ini diharapkan dapat membantu para pembaca untuk lebih memahami bagaimana konsep dan teknik komunikasi politik berkembang di era digital.

Pendahuluan

Dengan meningkatkan kemungkinan kontak antara komponen-komponen penting di dalamnya---yakni partai dan lembaga negara yang dikenal sebagai elit dan warga negara atau non-elit---media digital menciptakan ruang komunikasi dan keterlibatan politik. Berdasarkan karakteristik baru Internet---interaktif, aktif, dan kreatif---yang tidak dimiliki oleh media massa tradisional, inilah yang diusulkan. jaringan, mengarahkan, dan memastikan ekuitas (Dijk, 2013). 

Untuk mendukung pernyataan ini, Tsagarousianou (1999) membuat tiga klaim afirmatif tentang kontribusi yang dibuat oleh Internet untuk demokrasi selama 25 tahun terakhir, termasuk penciptaan forum pertukaran dan konfirmasi informasi, promosi wacana publik dan pembentukan musyawarah, dan keterlibatan warga negara dalam pengambilan keputusan politik. Menurut Tsagarousianou, wacana politik merupakan komponen penting dari proses demokrasi.

Gagasan besar Dahlberg & Siepera (2007, 7) tentang demokrasi radikal---demokrasi yang berfokus pada upaya mengkonseptualisasikan proses demokrasi dari perspektif demokrasi klasik, yaitu kesetaraan dan kebebasan---diperkenalkan dalam konteks diskusi tentang internet dan demokrasi.

Di sini, komunikasi politik, salah satu elemen penting dalam proses demokrasi, juga mengalami perubahan. Dampak dari praktik wacana politik yang terjadi baik di ruang nyata maupun melalui komunikasi yang dimediasi oleh ruang virtual telah dibawa oleh internet sebagai media baru. 

Misalnya, politik siber mengacu pada aktivitas politik yang kini dimediasi melalui internet, seperti e-voting, petisi, e-mail, e-poll, dan partisipasi (Dijk, 2013). Di Internet, kompetisi menggantikan protes jalanan besar-besaran, ePoll menggantikan pemungutan suara langsung, dan partisipasi warga dalam pembuatan kebijakan dimungkinkan. Politik dulu dikomunikasikan melalui pidato atau pidato yang ditujukan untuk pemimpin masa depan, tetapi hari ini juga dilakukan secara terbuka dan melalui platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan YouTube.

Internet baru-baru ini memainkan peran yang lebih besar dalam politik Indonesia, baik secara positif maupun negatif. Jelas bahwa selalu ada persilangan antara komunikasi politik Indonesia dan teori komunikasi politik online ketika mempertimbangkan komunikasi politik Indonesia di masa depan. Ini berdasarkan percakapan. Pertama, jumlah pengguna dan teknologi Internet di Indonesia terus berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun