Pada zaman sekarang, terjadi kemajuan teknologi dan peradaban yang memberikan beberapa dampak bagi kehidupan masyarakat dan lingkungan. Kehidupan masyarakat semakin maju dikarenakan keberadaan industri sedangkan kondisi lingkungan semakin menurun karena pembuangan limbah dan aktivitas manusia.
Berdasarkan IUCN, ikan sili termasuk dalam kategori LC (least concern) akan tetapi jumlah dari ikan sili terus mengalami penurunan berdasarkan beberapa penelitian hanya ditemukan ikan sili sejumlah 3-4 ekor. Bahkan, masyarakat di sekitar Sungai Bengawan Solo sudah jarang menemukan keberadaan ikan sili.
Ikan sili (Macrognathus maculatus) merupakan salah satu jenis ikan sungai yang memiliki ciri-ciri berupa bentuk badan yang panjang seperti belut dan memiliki duri. Ikan sili terdapat di sungai khususnya pada bagian pinggir sungai dengan dasar yang berlumpur. Ikan sili memakan udang dan tidak suka terkena sinar matahari secara langsung.Â
Pada zaman dahulu, ikan sili termasuk dalam ikan untuk konsumsi masyarakat. Akan tetapi, penurunan jumlah spesies ikan sili menyebabkan masyarakat sekitar Sungai Bengawan Solo dilarang untuk menangkap ikan sili.Â
Penurunan jumlah ikan sili disebabkan karena pencemaran Sungai Bengawan Solo akibat adanya bahan kimia yang berasal dari industri, rumah tangga, dan perangkap ikan. Bahan kimia tersebut menyebabkan ikan tidak dapat berkembangbiak dan meracuni ikan.
Pemerintah Kota Solo sudah melakukan upaya konservasi untuk mengatasi penurunan jumlah spesies ikan sili dengan cara melarang masyarakat untuk menangkap ikan sili dan melarang masyarakat menggunakan perangkap ikan dengan bahan kimia agar tidak mencemari sungai.Â
Upaya konservasi lain yang dapat dilakukan adalah dengan budidaya ikan sili yang dapat dilakukan oleh masyarakat, pemerintah, dan mahasiswa agar jumlah ikan sili tidak mengalami penurunan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI