Diceritakan ada dua orang yang sudah bersahabatan cukup lama, yaitu Fany dan Putri. Putri adalah tipe orang yang pendiam dan selalu memahami karakter sahabat nya. Sedangkan Fany adalah tipe orang yang suka blak-blakan sehingga sering menyakiti hati seseorang.
Meski persahabatan mereka sudah dibangun sejak kecil, Putri kadang-kadang sakit hati dengan ucapan atau perilaku Fany. Putri sering berfikir, mengapa sifat Fany, sahabat nya tidak pernah berubah dari dulu, yaa?
Kini mereka sudah beranjak ke jenjang SMA, mereka saling memahami satu sama lain sifat nya masing masing, tapi Fany sangat kesal akan sifat Putri yang pendiam, menurut Fany itu adalah sifat yang menjengkelkan di kehidupan persahabatan.
Pernah pada suatu ketika Fany menasihati Putri dengan tegas, dia mengatakan, "Putri, kamu gimana sih? kalo kamu seperti ini terus, mana ada yang mau temenan sama kamu." Fany berhenti sebentar, "kalo gini juga, aku gamau sahabatan lagi sama kamu." lanjut nya.
Putri diam seketika, ia kaget dengan ucapan Fany kepada nya, "Fan, kamu juga emosian kok, tapi aku bisa buat pahami kamu, kamu pahamin sifat aku gak? aku dari dulu gabisa ubah sifat aku. Kalo kamu emang gamau lagi sahabatan sama aku, yaudah gapapa kok." ucap Putri dengan terbata.
Fany terdiam, ia terkejut dengan jawaban Putri yang seperti itu, Fany mengira jawaban Putri akan sama dengan sebelumnya, yang selalu mengalah, tetapi sekarang malah berbeda, tetapi sahabat tetaplah sahabat, mereka hanya bertengkar, lalu besok nya sudah baikan lagi.
Sebagai sahabat terdekat Putri, niat Fany sebenarnya baik. Ia menasihati Putri agar bisa berubah akan sifat nya yang aneh itu, karena Fany sangat kesel ia malah menasihati dengan sifat yang blak-blakkan nya itu. Di lain sisi, oleh karena ingat dengan kebaikan yang diberikan Putri kepada Fany, karena itu lah Fany menerima Putri menjadi sahabat nya.
Di hari-hari berikutnya pun, bahkan sampai mereka SMA, Fany tidak lagi menyuruh Putri untuk berubah. Fany sangat yakin, tanpa disuruh pun, Putri pasti sadar akan sifat nya yang membuat orang sekitar menjauh, dan Fany juga akan tersadar bahwa sifat ia yang blak-blakkan itu dapat menyakiti hati orang di sekitarnya, dan itu sangat tidak baik.
Dalam persahabatan ini, seharusnya kita saling memahami akan sifat satu sama lain, jangan pernah kalian merasa ingin di pahami, tapi tak bisa memahami orang lain. Apalagi sudah bersahabatan dari kecil, tidak semudah itu untuk menyelesaikan nya. Karna, hanya sahabat lah yang selalu ada di saat senang maupun sedih, hanya sahabat lah yang mengerti akan keadaan yang kita rasakan, sahabat juga sangat banyak memberikan kebaikan yang tak terhitung seberapa banyak nya.
Dalam persahabatan juga, jika kalian ingin menasihati sahabat lain nya, kalian harus menasihati dengan baik, tutur kata yang sopan, dan juga jangan terbawa emosi. Dan juga jangan menasihati akan sikap satu sama lain, sifat dapat diubah dengan sendirinya tanpa dipaksa, dan tetaplah menjadi sahabat yang mengerti kondisi satu sama yang lain.
