Pada saat itu kami mengobrol hal-hal yang cukup sepele,entah itu cerita masa kecil pembina saya dan cerita senior saya saat masih sekolah,mereka tertawa mendengar cara bahasa dan kosa kata yang kita buat-buat,mereka meledek bahwa gen z banyak yang kurang kreatif karena suka meniru bahasa gaul dari zaman mereka berdua.
 Entah berapa lama kita semua ngobrol,akhirnya kami mempelajari kosa kata gaul yang baru,seperti "Yoman,Ogut,Doi, Khan maen,Bray,boi,Hepeng,Kongkow,Bloon dan banyak lagi.Hal tersebut makin menyadari saya bahwa memang bahasa gaul bisa memiliki poin tersendiri dalam komunikasi,bisaa disebut sebagai "pelengkap" dalam melakukan komunikasi agar komunikasi yang kita jalani tidak terlalu formal,dan kaku.
Namun saya juga sadar bahwa semakin kita sering menggunakan bahasa gaul,kita mungkin akan lupa apa kata yang sebenarnya,dan pantas atau tidaknya kata teresbut diucapkan ketika sedang melakukan komunikasi dengan,guru,dosen,boss atau yang lainnya.
Seiring berjalannya waktu tentu Bahasa-bahasa gaul akan terus berkembang dikalangan Masyarakat,khususnya kalangan remaja,Kita juga harus lebih selektif dalam menggunakan kata-kata tersebut agar tidak "tertukar" ketika sedang berbicara dengan formal.Janganlah kita semena-mena dalam menggunakannya dan hindari penggunaan kata-kata gaul yang kasar yang bisa melukai perasaan orang lain disekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H