Mohon tunggu...
Dandi HusniThamrin
Dandi HusniThamrin Mohon Tunggu... Administrasi - serabutan

bio

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ranah Sendu

15 April 2019   12:15 Diperbarui: 15 April 2019   12:37 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gundah ku mengenang cumbu.

Melongok langit nan teduh.

Biar akal masih melekat, namun fantasi melayang - layang.

Biar raga tak terlihat, namun jiwa tetap terngiang.

            Simpang jalan nan sendu.

            Bagai distorsi jingga yang kulihat dalam kubangan kala itu.

            Rinai hujan hanya membuat ku semakin candu.

            Meradang -- radang, menagih rindu.

Malam.

Sungguh kelam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun