Mohon tunggu...
Flavilius Aldo
Flavilius Aldo Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa Universitas Nasional fakultas ppertanian

Opini,Politik,Hukum,Ekonomi,Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keberhasilan Demplot Pertanian Tanpa Bakar di Kapus Hulu

26 Juli 2024   04:49 Diperbarui: 26 Juli 2024   04:53 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Demplot (DemPlot) pertanian tanpa bakar (PTB) di Kabupaten Kapuas Hulu menunjukkan hasil yang baik. Keberhasilan ini terlihat dari hasil panen selama percobaan berlangsung. Hal ini terungkap pada Selasa (23/7/2024) saat panen bersama demplot PTB PT Annisa Surya Kencana (ASK) di Kecamatan Putussibau Utara. "Kita patut mengapresiasi segala upaya yang dilakukan PT ASK dan masyarakat Kecamatan Putussibau Utara untuk menjaga sumber daya alam kita, termasuk inisiatif pertanian tanpa bakar," ujar Triwati, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu. Tri menambahkan bahwa kehadiran perusahaan yang berdampak positif terhadap lingkungan sangat penting, karena diharapkan dapat memperbaiki iklim dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan. Selain itu, pemberdayaan masyarakat juga diperlukan untuk mendukung pembangunan Kapuas Hulu.

Dengan lebih dari 70% karyawannya berasal dari Kapuas Hulu, keterlibatan masyarakat di PT ASK diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain yang berinvestasi di daerah tersebut. Pendekatan PT ASK terhadap pertanian berkelanjutan lebih menguntungkan daripada metode tebang dan bakar. Sebagai contoh, memanen mentimun di lahan seluas 300 meter persegi menghasilkan 2,3 ton dari bulan Maret hingga Juni 2024. 

Selain lebih menguntungkan, metode ini juga mengurangi polusi udara, meningkatkan kesuburan tanah, dan membuat lahan pertanian lebih berkelanjutan. Pertanian tanpa bakar (PTB) adalah metode pengelolaan lahan tanpa membakar. Metode ini disebut Hugelkultur (tempat tidur kayu bakar), di mana tumpukan kayu bakar ditumpuk di atas tanah dan ditutupi dengan bahan organik seperti jerami, daun-daun mati, tanaman hijauan, limbah dapur dan kompos. Menutup tanah dengan mulsa organik juga mengurangi biaya pestisida dan pupuk kimia. 

Dengan kata lain, metode PTB tidak hanya mengurangi beban biaya bagi petani, tetapi juga berdampak positif dalam mengurangi risiko kebakaran lahan dan hutan, menurut Presiden Direktur PTASK Iwan Tricahyo Wibisono, yang mengungkapkan bahwa PTB DemPlot merupakan salah satu inisiatif perusahaan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tanpa mengganggu keseimbangan alam. Ia mengungkapkan bahwa hal ini merupakan salah satu inisiatif perusahaan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tanpa mengganggu keseimbangan alam. Hal ini sejalan dengan mandat PT ASK sebagai pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan (PBPH) yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat, iklim dan keanekaragaman hayati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun