Bupati Helibertas Navid menyinggung soal kesetiaan saat melantik 61 pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Mengutip filsuf Yunani, Aristoteles, Bupati Helibertus Navid mengatakan, "Orang yang tidak pernah belajar untuk taat, tidak akan bisa menjadi komandan yang baik."Â
Komandan yang baik belajar untuk patuh, kata Bupati Helly Navid. Semua ASN (aparatur sipil negara) dituntut untuk patuh dan loyal. "Taat terhadap aturan dan loyalitas terhadap pimpinannya," tegas Bupati Hery Nabit. Secara intelektual semuanya hampir sama dan beda-beda tipis. Dan yang berbeda hanya soal ketaatan dan loyalitas. "Sebagai ASN, sikap ketaatan dan loyalitas harga mati. Dan harus terpatri dalam diri" tegasnya kepada seluruh ASN yang dilantik.
ASN kata dia harus siap ditempatkan di mana pun, "enak dan tidak enak itu relatif sama seperti makanan, setiap orang menilai sebuah menu makanan pasti berbeda". "Ketika Anda ditempatkan di suatu tempat, para pemimpin percaya bahwa Anda siap untuk melaksanakan pekerjaan yang dipercayakan kepada Anda di sana. Anda adalah satu-satunya orang yang mereka percaya di sana.Â
Ini bukan masalah suka dan tidak suka," katanya. "Pekerjaan yang dipercayakan kepada Anda. 'Posisi itu bukan hak, itu adalah kepercayaan. Siapapun bupatinya, saya tidak akan pernah mengatakan itu adalah hak. Jika dia dipercaya, dia diangkat. Kalau tidak dipercaya lagi, jabatan itu dimutasi," jelas Bupati Helly Navid. Kepercayaan bukanlah jalan satu arah, tetapi saling percaya.Â
"Saya percaya kepada Bapak untuk mengangkat saya dalam jabatan ini, tapi sebaliknya Bapak juga harus percaya kepada saya. Kepercayaan itu bukan karena ada hubungan keluarga. Alasan sosial tidak berlaku di Manggarai. Kenapa tidak berlaku? Karena kita semua di Manggarai ada hubungan keluarga. Satu-satunya kepercayaan itu karena kita saling percaya," tegas Bupati Hery Nabit.
Kepercayaan yang diberikan, sebut Bupati Hery Nabit, hanya dengan misi supaya para pejabat yang dilantik saat ini bisa menyelesaikan masalah yang ada di tempat tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H