Mohon tunggu...
Felicia Lasmana
Felicia Lasmana Mohon Tunggu... -

Naturalis yang tinggal di Bandung dan gemar berkelana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Apa itu Green Tourism?

18 Februari 2011   09:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:29 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12980203201921260818

Satu hal yang pastinya kita suka adalah jalan -jalan.Tapi apakah pernah berpikir apakah jalan-jalanyang penuh sukaria itu sebenarnya berkonsep ramah lingkungan atau tidak?

Melongok air terjun, berendam di sumber air panas pegunungan, piknik di kebun teh, wisata petualangan (outbond), atau apapun bentuk kegiatan berlibur outdoorsepertinya sama saja tetapi apakah ini yang dimanakan Green Tourism (Wisata Hijau atau Wisata Ramah Lingkungan)?

Green Tourism sebagai salah satu bentuk ekoturisme atau wisata berbasis ekosistem masih terdengar tidak lazim di Indonesia. Namun sebenarnya apa sih yang disebut dengan Green Tourism? Green Tourism dapat berarti (1). Wisata yang menitikberatkan pada kunjungan ke lokasi satwaliar berada (misal taman nasional dan cagar alam). Jadi Green Tourism ini bisa jadi diantaranya adalah kegiatan hiking (gerak jalan dan mendaki), trekking, birding atau birdwatching(pengamatan burung), snorkeling, dan diving; (2). Wisata yang berkelanjutan atau artinya tidak mengakibatkan kerusakan di lokasi wisata dan cagar budaya yang sedang dikunjungi (ramah lingkungan). Green Tourism yang mengusung idealisme ekoturisme berbasis konservasi sebenarnya bukan merupakan barang baru di dunia serta telah diimplementasikan di Indonesia. Walaupun demikian mungkin masih jarang terdengar rimbanya dan hanya orang - orang tertentu sajalah yang tahu dan bergelut dengan dunia pariwisata. Namun jangan kuatir, teman – teman dapat langsung mempraktekkan langsung Green Tourism dimana saja ketika berkelana.Green Tourism sebagai bagian green life style pun perlu dipupuk sedari dini sebagai green mind. #1 Lingkungan Praktek Green Tourism dapat dimulai dengan cara menghormati alam lingkungan termasuk diantaranya menjaga jarak, tidak menyentuh apalagi menganiaya satwaliar,  juga selalu mengikuti jalur trek yang telah disediakan. Teman juga telah mendukung usaha konservasi dengan cara membayar tiket masuk taman nasional atau kawasan yang dilindungi. Mungkin merupakan salah satu praktek termudah adalah budaya membuang sampah pada tempatnya. Percaya atau tidak wisatawan Indonesia mungkin yang paling susah untuk tertib membuang sampah di manapun mereka berada. #2 Produk Hewani & Daur Ulang Tidak membeli kerajinan tangan dan produk yang berasal dari satwaliar yang dilindungi dan terancam punah. Pakailah juga pakaian yang ramah lingkungan(second hand field clothing, daypack, carrier, boots). Pola makan pun bila perlu kita ubah agar lebih ramah lingkungan seperti menjadi vegetarian, ovo - lacto vegetarian atau yang paling keras vegan. #3 Produk & Budaya Lokal Pilihlah hotel/hostel lokal dan ramah lingkungan, makanlah di restoran lokal, serta berbelanja di pasar tradisional. Selain lebih murah dengan membeli produk lokal, teman – teman juga mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan menghormati budaya setempat. Yang terpenting mungkin adalah untuk selalu memperhatikan tingkah laku dan perkataan dimanapun teman berada. #4 Pemandu lokal Perkaya pengalaman dan dukunglah ekonomi lokal dengan menyewa pemandu lokal. Bila perlu mintalah pemandu berlisensi yang telah direkomendasikan operator tur wisata. #5 Transportasi Usaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dapat dilakukan dengan mengurangi frekuensi penerbangan lokal. Ubahlah pola transportasi teman menjadi sepeda, kereta api, bis atau kapal feri. Tinggallah di lokasi wisata untuk jangka waktu yang lama dibanding berpergian jangka pendek. #6 Aksi Konservasi Berkontribusi dan ikut berpartisipasi dalam  suatu proyek konservasi dapat berdampak positif pada kehidupan masyarakat lokal. Jadilah turis sekaligus volunteer dari suatu kegiatan ilmiah berbasis konservasi atau perlindungan alam. Selain teman dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman hidup juga dapat meningkatkan taraf hidup komunitas lokal. Enam poin Green Tourism yang tercantum sebelumnya merupakan hasil adaptasi prinsip – prinsip ekoturisme The International Ecotourism Society (TIES). Green Tourism seperti halnya Ecotravel, Ecovacation, Eco - (ad)venture, Eco - cruise, Eco - safari, Nature tourism (wisata alam), Low impact tourism, Bio - tourism, Ecologically responsible tourism memang biasa digunakan dalam istilah marketing bisnis pariwisata berbasis ekosistem. Ekoturisme, apresiasi terhadap alam berbentuk produk pariwisata, janganlah hanya mengandalkan alasan ekonomi semata tapi tidak berkelanjutan secara ekologis. Apalagi saat ini ekoturisme hanyalah dipandang sebagai suatu bentuk oportunistik atas ekosistem. Green Tourism dapat lebih bermakna dibanding hanya taking only pictures and leaving only footprints. Model wisata ini dapat membuat perbedaan yang lebih berarti bagi kita pribadi dan dampak berkelanjutan bagi komunitas lokal yang terlibat langsung di dalamnya. Selain itu pula meminimalisir perusakan terhadap alam, mendukung perlindungan suatu kawasan, mengedepankan pemberdayaan komunitas lokal, mengapresiasi lebih kebudayaan dan nilai lokal, serta berfungsi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konservasi alam dan lingkungan sekitarnya (Special Report, The U.S. Ecotourism Market, WTO, 2002).Dengan kata lain praktek Green Tourism berarti keberlanjutan akan lingkungan, kebudayaan, dan juga komunitas pada lokasi wisata yang kita kunjungi :) Mirror page: http://flasmana.tumblr.com/post/3359986462/green-tourism-beatblog-writing-contest

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun