Mohon tunggu...
Johanes Darren .C
Johanes Darren .C Mohon Tunggu... Lainnya - Murid

UNTUK SEKOLAH

Selanjutnya

Tutup

Palembang

Tugas 17 April 2023

26 Mei 2023   07:47 Diperbarui: 26 Mei 2023   08:57 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Palembang. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Ryan Zulqudsie

Gus Dur adalah  tokoh penting di Indonesia. Selain pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia pada periode 1999-2001, Ia juga sangat aktif sebagai penggiat HAM, aktivis demokrasi, dan tokoh toleransi agama. Karena Gus Dur seorang yang humoris, seringkali dalam pidato di forum-forum resmi pun Gus Dur selalu menyisipkan anekdot atau  cerita pendek lucu. Cerita pendek lucu atau anekdot ini sering digunakan untuk menjelaskan atau memberikan gambaran sebuah masalah dengan cara yang sederhana. Bahkan ketika anekdot Gus Dur disampaikan oleh orang lain, banyak yang menganggapnya sebagai ujaran kebencian, bukan sebagai lelucon. Cerita dalam bentuk anekdot tersebut digunakan bukan semata-mata untuk menyampaikan pengalaman-pengalaman hidupnya, tetapi juga memperkuat pesan tertentu kepada pendengar atau pembacanya. Melalui anekdot, Gus Dur ingin menarik perhatian masyarakat dengan humornya dan mengandung suatu pesan atau nilai moral. Anekdot-anekdot selalu menjadi pelengkap pidato, presentasi atau ceramah untuk menjelaskan suatu konsep dan situasi dengan cara yang lebih menarik dan mudah diingat. Gus Dur menyampaikan kritik dengan cara sopan dan lucu. Menurut saya, cara Gus Dur untuk menarik perhatian serta menyampaikan pesan dengan cara sopan dan lucu sangatlah menarik. Melalui teks anekdot dan lelucon, Gus Dur dapat menjelaskan atau memberikan gambaran sebuah masalah dengan cara yang sederhana. Meskipun banyak tragedi dan kontroversi selama masa jabatan Gus Dur, cara beliau menyampaikan pesan dapat menarik perhatian pendengar atau masyarakat. Cara yang diimplementasikan Gus Dur dalam menyampaikan pesan patut untuk ditiru, meskipun ada kelebihan dan kelemahannya seperti menggunakan teks anekdot untuk menyampaikan kritik dengan cara sopan dan lucu. Teks anekdot adalah sebuah cerita atau kisah singkat yang unik lantaran mengandung lelucon atau unsur lucu yang bersifat menyindir. Tujuan Teks anekdot merupakan sarana untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya sarana untuk hiburan dan sarana untuk mengkritik. Ciri-ciri teks anekdot, antara lain: -Teks anekdot harus bersifat humor atau lelucon. - Bersifat menggelitik. - Bersifat menyindir. Contoh teks anekdot: “JALAN KE MALL” Suatu hari, Andi sedang pergi berbelanja ke mall bersama Tobi. Andi dan Tobi berkeliling dari toko ke toko. Namun, setelah berjalan beberapa menit, Andi merasa sangat lelah dan ingin istirahat sejenak. "Sudah lelah ya Andi? Kamu males banget sih!," ejek Tobi "Aku bukan males. Aku sedang menjalankan mode hemat energi," jawab Andi sambil tersenyum. Tobi hanya bisa menggelengkan kepala sambil berkata, "Kamu selalu punya alasan yang kreatif ya." "Kita istirahat dahulu yuk, lagi males gerak nih." Saran Andi. Dengan muka yang heran, Tobi berkata, "Kalau kamu malas gerak kenapa kamu malah ngajak ke mall? Sudah jelas - jelas kita akan banyak jalan." Tanya Tobi. "Kan sudah aku bilang, aku lagi mode hemat energi, mau banyak tapi lesu!" Jawab Andi dengan senyuman yang bodoh. Teks anekdot di atas menggambarkan kejadian di mana Andi pergi berbelanja ke mall bersama temannya, yakni Tobi. Andi merasa lelah setelah beberapa saat berjalan dan memutuskan untuk istirahat sejenak. Tobi menggoda Andi dengan menyebutnya malas, tetapi Andi menjawab dengan senyuman dan mengatakan bahwa dia sedang menjalankan "mode hemat energi". Andi mengusulkan untuk istirahat, tetapi Tobi heran mengapa Andi yang malas gerak malahan mengajaknya ke mall yang akan melibatkan banyak berjalan. Dari anekdot ini, terlihat bahwa Andi memiliki sikap yang santai dan cenderung malas dalam hal bergerak. Dia menggunakan "mode hemat energi" sebagai alasan kreatif untuk kemalasannya. Meskipun Tobi menggoda Andi, Andi tetap bersemangat dengan senyum bodohnya. Anekdot ini menyampaikan pesan ringan dan menghibur tentang perbedaan antara Andi dan Tobi dalam hal energi dan motivasi. Secara keseluruhan, teks anekdot ini menggambarkan situasi yang menghibur dan menyampaikan pesan tentang perbedaan sikap dan motivasi antara dua karakter yaitu Andi dan Tobi. (JVT/21)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun