Mohon tunggu...
Flannery HaifaAulia
Flannery HaifaAulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Flannery Haifa Aulia Albaar

Walk for real

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Hoaks yang Tersebar Luas

15 Juli 2021   22:23 Diperbarui: 15 Juli 2021   22:33 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Menurut Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), tema berita HOAX di Indonesia didominasi oleh politik dan agama. Hampir 50% bertema politik dan 12% bertemakan agama.Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan bahwa berita hoax di media sosial bisa berdampak buruk bagi generasi muda. Produktivitas anak muda bisa tersita karena seringnya menggunakan media sosial. "Jangan sampai perhatian kita terhadap keluarga dan orang sekitar menjadi berkurang."Selain itu HOAX bisa memicu perpecahan,baik itu antar individu maupun antar kelompok tertentu. HOAX juga bisa menurunkan reputasi si korban dan menguntungkan pihak tertentu. Yang paling mengerikan, HOAX mampu membuat fakta tidak lagi dipercaya. Sejarah bisa bias dan menjadi keliru akibat berita-berita HOAX yang disampaikan secara terus menerus. HOAX menjadi isu serius di Indonesia mengingat pengguna internet Indonesia 2019 melebihi separo penduduk Indonesia sendiri.

        Hoax adalah informasi palsu, berita bohong, atau fakta yang diplintir atau direkayasa untuk tujuan lelucon hingga serius (politis).  Hoax ini dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab ,anggap saja hoax ini obat bius yang disuntikkan ke pasiennya yang berartikan hoax bisa membuat orang percaya dalam berita yang dibuat dengan tidak benar dari kenyataan nya atau dilebih lebihkan sehingga konsumen yang menerima berita tersebut terbawa emosional ketika membacanya.  Ada juga pengertian hoax menurut agama Islam yaitu informasi yang belum diketahui kebenarannya yang didefinisikan sebagai ke-hoax-kan yang dibuat dengan tujuan kejahatan. Berita-berita hoax sengaja dibuat untuk kepentingan salah satu pihak, sehingga bisa mengakibatkan adu domba sesama umat.

      Di masa pandemi covid-19 banyak yang menyebarkan berita hoax sehingga membuat semua masyarakat semakin was was dan takut ,tetapi ada juga yang menyebarkan bahwa covid-19 ini hanya penyakit yang dibuat buat oleh pemerintah sehingga banyak masyarakat yang mengeluarkan uang untuk masker, vaksin,swab,membeli obat-obatan yang diperlukan saat di masa pandemi. Ada beberapa hoax dan penjelasan dari para ahli  yang tersebar di masa pandemi covid-19 ini :

1. Virus tersebar akibat kebocoran laboratorium di Wuhan

Menurut dr. Ika, virus SARS-CoV penyebab dari Covid-19 merupakan virus yang menginfeksi hewan liar yaitu kelelawar. Virus corona menginfeksi antar hewan."Tetapi karena hewan liar dikonsumsi oleh manusia menyebabkan virus berada dalam tubuh manusia dan mengadakan mutasi," kata dr. Ika dalam webinar yang diadakan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) bertema Mitos Vs Fakta Seputar Covid-19, Rabu (24/3/2021)

2. Berendam air panas uap panas dari pengering tangan dapat membunuh virus Covid-19

Berita ini adalah hoaks. Virus akan mati pada suhu 90 derajat. Sehingga berendam di air hangat suam suam tidak akan membunuh virus.

3. Mengkonsumsi bawang putih dapat mencegah penularan Covid-19

Ika mengungkapkan, jika informasi ini tidak benar. Mengonsumsi bawang putih bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Tapi tidak langsung berfungsi membunuh virus.

4. Daerah yang panas atau daerah bersalju dapat membunuh virus Covid-19

Kabar ini juga tidak benar. Pasalnya pandemi Covid-19 terjadi di seluruh dunia. Baik di daerah panas seperti di Timur Tengah. Hingga daerah bersalju. dr. Ika mengatakan, bahkan saat virus Corona pertama kali muncul di Wuhan pada akhir tahun yang notabene sedang musim dingin.

5. Menggunakan sarung tangan karet mengurangi risiko penularan

Ika menambahkan, sarung tangan karet bisa berfungsi untuk melindungi tangan dari virus. Tapi jika terlalu lama menggunakan sarung tangan, bisa saja menyentuh area wajah.

Hal ini yang perlu diperhatikan. dr. Ika justru menganjurkan agar lebih sering mencuci tangan daripada menggunakan sarung tangan. "Karena saat menyentuh wajah, itu lebih berisiko terpapar," imbuh dr. Ika.

6. Minum antibiotik dapat membunuh virus

Ika menerangkan, antibiotik hanya membunuh bakteri. Sedangkan untuk membunuh virus membutuhkan antivirus.

7. Virus Covid-19 dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk

Ika menjelaskan, sejauh ini tidak ada penelitian jika Covid-19 dengan gigitan nyamuk. "Penularan virus Covid-10 melalui droplet atau percikan dahak atau dari saluran pernafasan," tandas dr. Ika.

8. Hanya orang dewasa yang berisiko terinfeksi Covid-19

Dibandingkan dengan kalangan orang dewasa, anak-anak lebih rendah terinfeksi virus Corona. Hal ini disebabkan karena anak-anak memiliki lebih sedikit reseptor ACE-2. Sehingga risiko penularan lebih rendah dibandingkan dewasa. Saat virus landing butuh konektor yakni reseptor ACE-2. Sehingga semakin banyak reseptor ACE-2 lebih berisiko terinfeksi.

9. Corona merupakan virus yang paling berbahaya yang pernah ada

Ika menegaskan, virus Corona paling mudah menular dan transmisi luas itu benar. Tetapi jika paling berbahaya sejauh ini tidak ada bukti. Karena tingkat kematian Covid-19 hanya 2,2 persen.

10. Menyemprotkan alkohol/klorin ke seluruh tubuh dapat membunuh virus Covid-19

Hal ini tidak direkomendasikan karena menyemprotkan alkohol atau klorin justru meningkatkan iritasi pada kulit. Saat kulit iritasi, bakteri justru akan mudah masuk.

11. Virus Covid-19 dapat menular melalui barang produksi impor

Kabar ini tidak benar, karena virus mempunyai waktu hidup di benda-benda tertentu. Misalnya di plastik, kayu, kaca bisa bertahan lama sampai 3 hari. Sedangkan saat menempel di besi lebih pendek umur virus sekitar 12-24 jam saja.

        Hoax di atas ini sudah banyak masyarakat lakukan karena perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab. Jika ingin mencegah covid-19 ini hanya cukup mengonsumsi vitamin C, menggunakan masker,jaga kebersihan sekitar,jaga kesehatan,mencuci tangan sebelum maupun sesudah beraktivitas. Saya termasuk salah satu korban hoax yang tersebar melakukan aktivitas yang seharusnya tidak dilakukan,karena rasa panik yang berlebihan dan banyak orang yang terkena covid disekitar rumah jadi was was yang berlebihan.

    Ketika hoax tersebar luas di masyarakat , masyarakat juga harus bisa mencegah hoax yang tersebar atau memilah milah yang setidaknya belum pasti,bagaimana cara nya tahu berita itu belum pasti? Dengan cara kita mencari di google atau menanyakan kepada dokter melalui via online ataupun orang sekitar sehingga kita mengetahui berita itu hoax or real. Ketika ingin mencari berita atau informasi di website cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan. Bisa juga mengikuti grup anti-hoax agar kita tau mana berita yang benar dan tidak.

     Berita hoax yang merugikan banyak masyarakat dan membuat konsumen yang membaca terbawa emosional dari perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab ini bisa  dilaporkan atau ditindak lanjuti dikepolisian karena meresahkan banyak masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun