Mohon tunggu...
Widyani Putri
Widyani Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Hi, World!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sebuah Ironi dan Seruan dari Perbatasan Kebumen-Banjarnegara Tertangkap Kacamata Kampus Mengajar Angkatan 2

17 Mei 2022   21:02 Diperbarui: 17 Mei 2022   21:06 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram @kampusmengajar_sdn3giritirto

Meskipun demikian, kegiatan pembelajaran ini dinilai tidak efektif oleh pihak sekolah dikarenakan adanya kesulitan untuk mengirimkan tugas berupa gambar maupun video. Adanya keterbatasan akses sinyal lagi-lagi sangat menghambat pembelajaran daring ini.

Seorang guru menyampaikan sesuatu yang langsung diamini oleh guru lainnya, proses pengumpulan tugas sangat terhambat dan terkadang baru dikirimkan saat telah melewati tenggat waktu pengumpulan. Para guru pun hanya dapat memakluminya karena memang akses sinyal disini sangat minim.

Sebagai alternatif lain dari tidak maksimalnya pembelajaran daring, sekolah menggunakan metode pembelajaran lain yakni dengan membentuk rombel belajar berisi maksimal 6 anak satu rombelnya dan mengadakan kegiatan belajar mengajar di salah satu rumah warga maupun fasilitas umum seperti mushola. 

Adapun kegiatan tersebut juga dibatasi dengan hanya 2 jam per hari selama 3 hari per minggu (atau dengan kata lain hanya 6 jam per minggu). Meskipun singkat, pihak sekolah sebisa mungkin berusaha untuk tetap memberikan pengajaran yang terbaik bagi para siswa sambil terus mendukung program penanganan Covid-19.

2. Adaptasi Teknologi

Beberapa siswa tidak memiliki gawai yang memadai sehingga menghambat proses pembelajaran daring. Mengingat daerah sekitar sekolah sama sekali tidak memiliki akses sinyal, sudah sewajarnya masyarakat tidak terlalu mengenal gawai yang sangat membutuhkan akses sinyal dalam pengoperasiannya. 

Mengenai hal ini, pihak sekolah menanganinya dengan melaksanakan pembelajaran daring (meliputi pemberian dan pengumpulan tugas di WhatsApp) melalui gawai terdekat yang dapat diakses oleh siswa yang bersangkutan, dapat melalui gawai milik saudara maupun gawai milik siswa lain yang rumahnya paling dekat dengan siswa tersebut.

Dengan ini, proses adaptasi terhadap teknologi sangat minim. Tidak hanya kepada siswa, tetapi juga kepada wali murid dan masyarakat sekitar SDN 3 Giritirto. Hal tersebut dapat kami simpulkan dari permintaan pihak sekolah yang disampaikan pada saat Rapat Musyawarah Program Kampus Mengajar (07/08), 

yakni supaya kami dapat membantu siswa SDN 3 Giritirto untuk mengenal perangkat komputer, khususnya siswa kelas 5 yang akan menjalani Asesmen Ketuntasan Minimum (AKM) berbasis komputer pada sekitaran bulan Oktober-November 2021. Pihak sekolah juga turut menyampaikan bahwasanya sebagian besar siswa belum pernah mengoperasikan komputer sebelumnya.

3. Administrasi Sekolah/Guru

Data peserta didik diarsipkan dengan baik, bahkan melalui data digital dalam bentuk Microsoft Excel. Mengenai struktur organisasi sekolah disajikan menggunakan papan pengumuman sebagaimana mestinya dan telah diperbaharui. Namun demikian, di sekolah ini posisi guru agama masih kosong sehingga mata pelajaran pendidikan agama didelegasikan kepada guru kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun