Mohon tunggu...
TEGUH HARIYANTO
TEGUH HARIYANTO Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STAI Kharisma Sukabumi

Teguh Hariyanto, M.Pd., adalah seorang akademisi dan penulis yang tengah menempuh pendidikan S3 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan keahlian di bidang pendidikan, ia aktif melakukan penelitian untuk mengembangkan teori dan praktik pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Selain mengajar dan meneliti, Teguh juga memiliki hobi menulis, dan karyanya sering dipublikasikan di berbagai media. Ia juga merupakan pembicara yang sering diundang di seminar-seminar akademik, di mana ia berbagi wawasan tentang pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, dan inovasi di dunia pendidikan. Sebagai seorang pendidik, ia berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menelisik Jenis-jenis Pengetahuan dan Perannya dalam Kehidupan Kontemporer

29 November 2024   08:50 Diperbarui: 29 November 2024   08:50 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teguh Hariyanto (Sumber: Dokomen Pribadi)

Pengetahuan merupakan elemen fundamental yang membentuk cara manusia memahami dunia dan berinteraksi dengannya. Dalam berbagai kajian, pengetahuan didefinisikan sebagai hasil dari proses panjang yang melibatkan pengalaman, pengamatan, refleksi, dan analisis. Secara umum, pengetahuan dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu empiris, teoritis, praktis, dan filosofis. Masing-masing jenis memiliki karakteristik serta metode pembentukan yang berbeda.

Pengetahuan empiris diperoleh melalui pengalaman langsung dan pengamatan inderawi. Jenis pengetahuan ini sering kali menjadi dasar dari pemahaman awal manusia tentang lingkungannya. Sementara itu, pengetahuan teoritis berfokus pada konsep-konsep abstrak yang biasanya didukung oleh kajian mendalam dan metodologi ilmiah. Pengetahuan praktis lebih bersifat terapan dan berkaitan dengan kemampuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan solusi dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pengetahuan filosofis melibatkan refleksi kritis terhadap nilai-nilai, prinsip, serta hakikat keberadaan.

Sumber pengetahuan juga memainkan peran yang sangat penting. Melalui pengalaman, pengamatan, atau literatur, individu dapat membangun pemahaman yang relevan dan akurat. Namun, keterkaitan antara pengetahuan dan kebenaran menegaskan bahwa proses validasi menjadi langkah krusial. Informasi yang tidak tervalidasi berisiko menghasilkan pemahaman yang salah dan berdampak negatif pada pengambilan keputusan.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan pengetahuan menunjukkan dinamika yang semakin kompleks, terutama pada era kontemporer. Dimulai pada abad ke-20, ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, didorong oleh kemajuan teknologi dan dinamika sosial yang cepat. Salah satu contoh nyata adalah digitalisasi, yang tidak hanya mempermudah akses terhadap informasi tetapi juga memungkinkan percepatan penelitian melalui teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data.

Selain itu, era kontemporer juga ditandai dengan kolaborasi antar-disiplin ilmu. Pendekatan lintas disiplin menjadi kebutuhan untuk menjawab tantangan global, seperti perubahan iklim, pandemi, dan isu-isu sosial lainnya. Di sisi lain, kemajuan teknologi menghadirkan tantangan baru terkait isu etika, misalnya dalam penggunaan teknologi pengeditan gen atau privasi data. Gerakan keterbukaan ilmu pengetahuan, seperti open science, memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat terhadap hasil penelitian ilmiah, sehingga mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti di berbagai bidang, termasuk kesehatan, lingkungan, dan pendidikan.

Dalam kehidupan sehari-hari, pengetahuan memainkan peran yang sangat signifikan. Pengetahuan membantu individu dalam mengambil keputusan, memecahkan masalah, dan beradaptasi dengan perubahan. Pengetahuan juga mendorong inovasi dan kreativitas, memungkinkan individu untuk menciptakan solusi yang lebih efektif terhadap berbagai tantangan. Pada skala sosial, pengetahuan berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih kritis, cerdas, dan adaptif terhadap dinamika zaman.

Dengan demikian, pengetahuan bukan hanya sekadar alat untuk memahami dunia, tetapi juga menjadi pilar utama dalam membangun kehidupan yang lebih baik, baik di tingkat individu maupun masyarakat. Validasi informasi, kolaborasi lintas disiplin, dan pengintegrasian nilai-nilai etika adalah aspek penting yang perlu terus diperhatikan dalam perkembangan pengetahuan di era modern.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun