Mohon tunggu...
Nicolas Flamel
Nicolas Flamel Mohon Tunggu... -

Hanya Masyarakat Biasa dan penggiat budaya dan sastra Batak Toba di batuhita.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Dota2 Sebagai Alternatif

17 Juni 2016   20:35 Diperbarui: 17 Juni 2016   20:46 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

E-sport adalah olahraga yang sangat diminati belakangan ini. Gaung E-sports mampu menandingi kedigjayaan olahraga konvensional seperti sepakbola atau bulu tangkis. Bahkan yang terbaru ketik tim asal Eropa menjuarai Manila Major bertepatan dengan semaraknya gelaran Copa Centenario 2016 dan Euro 2016 diPrancis. Bagaimana dengan di Indonesia? E-sports sudah lama hadir di Indonesia, namun yang teranyar belakangan ini adalah Dota2 yang berevolusi dengan bungkusan yang sangat menarik buah kerja sama Icefrog dan juga Valve.

Dota2 adalah  sebuah permainan  yang menarik, oleh Valve game ini memberikan layanan yang memuaskan bagi para member premium dan 'gratisan" . Premium atau gratisan tidak ada perbedaanya kecuali "kosmetik" dari hero yang dimainkan lebih menarik. Jadi intinya skill dan kemampuan pemain tidak dipengaruhi oleh tampilan hero pemain tersebut. Ini sangat menarik jika dibandingkan dengan game lain yang terkadang ketika ada member yang berlaber premium namun "ampas' soal kemampuan ,mampu menindas para member gratisan dengan kemampuan top.

Kembali pada topik di atas, esports sebagi kiblat olahraga baru memang layak diperhatikan dan diperhitungkan. Jika kita melihat 10 besar asal tim yang mampu merajai dunia Dota2, kita bisa melihat negara-negara yang dipandang sebelah mata dalam olahraga konvensional mampu merajai dunia olahraga  ini. Sebut saja  Fnatic, tim asal negeri jiran, Malaysia, yang menggila di posisi keempat dunia untuk Dota2. Navi yang asal negara Ukraina mampu menunjukkan kedigjayaannya dan sedikit banyak mampu "mengangkangi" tim asal Russia.

Bagaimana dengan kiprah Indonesia?

Meskipun jauh dari harapan dan beberapa waktu lalu menghadapi skandal pengaturan skor, setidaknya antusiasme masyarakat sudah difasilitasi oleh pemerintah dengan kebijakan dan atuaran baru soal e-sport yakni diakuinya olahraga jenis ini oleh pemerintah dan beberapa kampus memberi perhatian khusus akan event yang diadakan oleh para penggemar game ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun