Mohon tunggu...
fkipuad
fkipuad Mohon Tunggu... Editor - Akun Official FKIP UAD Kompasiana

Akun Resmi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan dikelola oleh Bidang Humas FKIP UAD

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengajian Milad ke-62 bersama Saad Ibrahim

15 Desember 2022   11:14 Diperbarui: 15 Desember 2022   11:39 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengajian Universitas Ahmad Dahlan mengahdirkan tokoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, K.H. Dr.Saad Ibrahim, M.A., pada Kamis 15 Desember 2022. Pelaksanaan kegiatan ini, merupakan salah satu rangkaian Milad UAD ke-62. Menggunakan tempat Masjid Islamic Center UAD, UAD mengundang seluruh dosen dan tenaga kependirikan untuk meramaikan kegiatan tersebut.

Dok. UAD
Dok. UAD

Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T., dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai pegawai UAD selain melaksanakan Catur Dharma juga harus mampu mendukung pergerakan pesyarikatan muhammadiyah (Amar Ma'ruf Nahi Munkar) sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita masing-masing. Selain itu, dalam langkah kehidupan sehari-hari mampu untuk menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

"Momentum milad ke-62 ini, sebagai ajang merefleksi diri dalam satu tahun terakhir bekerja untuk memajukan kampus tercinta ini. Bekerja di muhammadiyah tidak hanya baik dan bersih saja. Tetapi menentukan pikiran-pikiran menuju kemajuan", ungkap Muchlas mengakhiri sambutannya.

Sebagai penutup beliau menyampaikan pesan kepada seluruh sivitas akademika Universitas Ahmad Dahlan untuk mengikuti upacara milad ke-62 pada Kamis, 22 Desember 2022.

Dok. UAD
Dok. UAD

K. H. Dr. Saad Ibrahim, M.A., menekankan bahwa islam berkemanjuan muhammadiyah sebagai deklarasi sudah dilaksanakan dan sudah bukan lagi untuk diraih. Islam yang bermajuan sudah mampu membuka islam yang menerima perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka dari itu, ia mengemukakan bahwa islam berkemajuan harus bertransformasi menjadi kemajuan yang islami.

Beliau mengakhiri tausyiah dengan menekankan bahwa muhammadiyah harus bermanfaat untuk orang lain, tidak hanya sukses di daerah sendiri.

(jp/Humas FKIP UAD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun