Sebagai seorang guru, pernahkah Anda membayangkan bagaimana suasana kelas yang penuh semangat, interaktif, dan membuat murid antusias belajar? Terdengar menarik bukan? Tetapi di sisi lain, mungkin terlintas di benak sang guru bahwa metode ini memerlukan lebih banyak usaha dan persiapan. Mempersiapkan pengajaran dengan metode kreatif tentu tidak mudah, namun justru di situlah letak keistimewaannya. Setiap upaya yang guru lakukan mencerminkan perhatian lebih besar kepada murid dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan menyenangkan. Melalui metode pengajaran kreatif, guru dan murid bekerja sama dalam proses pembelajaran. Bagi murid, proses ini akan membantu mereka menemukan cara-cara unik untuk dalam memahami pelajaran itu sendiri.
Diskusi tentang pengajaran dengan metode kreatif menjadi satu topik bahasan dalam pelatihan guru mengajar menjadi bagian dari program Christian Educator Certification (CEC) yang diselenggarakan oleh ACSI Indonesia. Ibu Septiana Feni, S.I.P, MA.CE, PhD, selaku dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Petra Christian University memaparkan topik "Mengajar dengan Metode Kreatif" ini dalam modul Models of Teaching. Kegiatan berbentuk hybrid ini sudah berlangsung pada tanggal 23- 24 Agustus 2025 di TK Kristen Gloria 3 Surabaya dan diikuti oleh sebanyak 36 peserta,yang terdiri dari guru sekolah di Surabaya, Pekanbaru, Buin Batu, dan Bandung. Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong para guru, mulai dari tingkat TK hingga SMA, untuk menerapkan pembelajaran kreatif dalam kelas mereka.
Apa yang unik dari seorang guru yang kreatif? Seorang guru kreatif mampu memanfaatkan setiap situasi sebaik mungkin, terbuka terhadap perubahan, dan menyambut peluang baru. Ia adalah guru yang selalu ingin tahu dan berani mengeksplorasi cara-cara inovatif dalam mengajar. Sering kali guru sudah membatasi diri dalam berpikir dan mengajar secara kreatif. Beberapa guru cenderung bertahan dengan pola lama, meskipun ada upaya untuk menyempurnakannya, daripada mengambil risiko mencoba sesuatu yang benar-benar baru. Oleh karena itu, melalui materi ini, guru didorong untuk berani mengubah pola yang sudah ada.
Sebelumnya, para peserta telah mempelajari isi buku Creative Teaching Methods karya Marlene LeFever lewat video rekaman pemateri. Kemudian mereka diberi tugas untuk mencoba suatu kegiatan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Para peserta membagikan pengalaman mereka dalam mencoba hal-hal baru, seperti membuat permainan escape room, berenang di kolam renang yang belum pernah dikunjungi, atau bahkan menciptakan inovasi unik. Salah satu contoh menarik adalah cerita seorang guru yang mengalihfungsikan gerobak kayu yang biasanya digunakan untuk berjualan bakso menjadi gerobak pojok baca. Pengalaman-pengalaman baru ini dipelajari sebagai bagian dari exposure yaitu kesempatan untuk mengeksplorasi ide-ide segar. Kreativitas tumbuh ketika ada ruang untuk mencoba, gagal, dan belajar. Selain mengeksplorasi ide segar untuk dirinya sendiri, para guru juga didorong untuk menciptakan kesempatan bagi murid untuk bereksplorasi di dalam kelas yang bisa mendukung proses pembelajaran.
Diskusi ini diakhiri dengan pembahasan tentang kesalahan umum dalam proses kreatif yang bisa menghambat munculnya ide-ide baru. Salah satunya adalah mengevaluasi terlalu cepat, menetapkan harapan yang terlalu tinggi, ataupun juga perasaan kecil hati karena memaksakan hasil sebelum waktunya. Padahal, kreativitas membutuhkan ruang untuk berkembang tanpa tekanan yang berlebihan.
Menurut Erlita Monika, M. Ed, koordinator program CEC (Christian Educator Certification), kegiatan pelatihan guru dalam program CEC, yang menjadi payung besar bagi modul Models of Teaching ini, memang secara khusus dirancang dengan tujuan untuk memperlengkapi para pendidik Kristen dengan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dibutuhkan untuk mengembangkan Pendidikan Kristen yang efektif di Indonesia. Setelah mengikuti serangkaian pelatihan, seorang guru atau kepala sekolah akan memiliki bekal yang cukup untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya sambil terus berpikir untuk membuka peluang adanya pengembangan diri secara personal dan profesional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI