Tahukah kalian bahwa penerus masa depan akan diwarisi oleh generasi alfa? Jika ditelusuri lebih jauh terkait generasi alfa, kita akan menemukan fakta bahwa kedepannya generasi ini yang paling berpengaruh besar bagi masa depan bangsa dan negara.Â
Menurut Ascalonicawati (2019) istilah generasi alfa pertama kali dikemukakan oleh Mark McCrindle, seorang peneliti sosial. Generasi alfa merupakan produk dari generasi Z yang lahir pada tahun 2010 hingga tahun 2025, mereka hadir saat dunia mengalami perkembangan teknologi yang sangat pesat (Christine, Canny, et al., 2021).Â
Jika melihat realita yang terjadi saat ini, kita pasti akan menemukan generasi alfa yang duduk di bangku sekolah dasar sudah memegang gadget. Tentunya perkembangan teknologi memiliki sisi positif dan negatif bagi generasi alfa saat ini, dampak positifnya mereka bisa belajar mandiri melalui internet dan memiliki wawasan yang luas. Sedangkan dampak negatifnya, mereka cenderung menjadi anak-anak yang anti sosial dan ingin segala sesuatu serba instan dan mudah. Lalu apa tugas guru sebagai seorang pendidik?Â
Sebagai guru pasti memiliki tantangan yang besar dalam menghadapi generasi alfa, alasannya karena generasi ini merupakan generasi yang sangat akrab dengan teknologi. Tugas guru kristen tidak hanya mengajar ilmu pengetahuan, melainkan memberikan kontribusi yang sangat berharga kepada generasi alfa tentang pentingnya  pembentukan karakter sejak dini. Jadi guru tidak hanya sekadar mengajar, tetapi berusaha membentuk karakter mereka ke arah yang lebih baik (Telaumbanua, 2018).Â
Guru dituntut menerapkan kecanggihan teknologi saat proses  belajar mengajar di dalam kelas, kesempatan ini bisa dimanfaatkan guru untuk mengarahkan murid dalam kelas bagaimana cara menggunakan gadget dengan benar yang berdampak positif bagi masa depan mereka. Peran guru sebagai pendidik dalam menghadapi generasi alfa tentunya sangat berpengaruh besar, guru diminta harus kreatif  dan memberikan metode pembelajaran yang menarik serta membangun semangat mereka untuk belajar.Â
Kemajuan teknologi membuat segala pekerjaan menjadi cepat dan mudah, saat ini hampir sebagian besar negara yang ada di dunia sudah menggunakan robot untuk menggantikan posisi manusia dalam dunia pekerjaan. Hal inilah yang menjadi tantangan terbesar yang akan dihadapi oleh generasi alfa, kedepannya mereka harus bersaing dengan robot. Generasi alfa dituntut harus cerdas dan memiliki wawasan yang luas, alasannya karena ke depan mereka harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri (Nurcahyani, 2019).Â
Generasi alfa perlu  dibekali dengan ilmu pengetahuan dan motivasi yang benar, peran motivasi yaitu mempengaruhi kegigihan  mereka dalam belajar. Sehingga sejak usia dini mereka sudah dilatih untuk berjuang dan tidak mudah putus asa. Selain itu untuk menolong generasi alfa dalam belajar, guru perlu menerapkan metode pembelajaran progressive  learning. Dimana anak dilibatkan dalam kegiatan penerapan nyata saat belajar, anak diberikan kesempatan untuk  mengeluarkan pendapat atau ide apapun serta menggunakan potensi yang dia miliki untuk memecahkan  permasalahan yang dihadapi (Cahya, 2021).Â
Menurut Puspitasari (2023) mengemukakan bahwa ada dua jenis motivasi yaitu motivasi ekstrinsik dan intrinsik. Motivasi ekstrinsik berbicara tentang orang yang mengerjakan setiap tugas dan tanggung jawabnya hanya karena ingin mendapatkan pujian dan bekerja karena tuntutan. Hal ini tidak terkait dengan tugas tetapi berdampak pada tugas dan cenderung tidak bertahan lama.Â
Sedangkan motivasi intrinsik berbicara tentang orang yang mengerjakan segala sesuatu bukan karena ingin mengejar nilai atau pujian, melainkan karena dia menyukai tugas yang diberikan dan menghargai setiap tugas.Â
Dia menyadari bahwa itu adalah tanggung jawabnya sebagai murid. Hal ini merupakan bagian dari karakter setiap orang yang memiliki motivasi intrinsik. Alasannya karena motivasi intrinsik punya daya tahan yang lama serta tidak mudah menyerah. Mereka akan tetap bertahan walaupun gagal, bahkan mengusahakan yang terbaik. Bukan berarti motivasi ekstrinsik salah, kedua motivasi ini tergantung pada kondisi tertentu.