Dalam perkembangan zaman yang pesat ini proses belajar mengajar di sekolah juga ikut mengalami perubahan. Dalam teknologi informasi dan komunikasi, pesatnya perkembangan perangkat teknologi telah mengubah paradigma pendidikan menjadi lebih modern dan maju. Salah satunya yaitu penggunaan media social.Â
Pada saat ini media social telah menjadi kehidupan kedua bagi seluruh umat manusia baik itu orang dewasa maupun pelajar, bahkan pada saat ini ketika terjadi bencana Covid-19 yang terjadi di seluruh belahan dunia kegiatan proses pendidikan pun saat ini beralih menggunakan media social seperti di Indonesia sendiri proses pembelajaran juga di lakukan dengan menggunakan WhatsApp dan media social lainnya. Menurut Prof. Neil Selwyn ,(2012) Jejaring social atau media sosial adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna berinteraksi dan saling berkomunikasi dengan pengguna lain serta mendapatkan feed back dari sesama pengguna.
Namun media social saat ini memiliki banyak sekali dampak negative khususnya bagi anak-anak seperti salah dalam pergaulan di social media, mengikuti atau mencontoh hal-hal yang buruk yang ada di social media, toxic, kecanduan social media dan sebagainya.Â
Sebenarnya dampak sosial media tidak selalu positif ataupun negatif tergantung bagaimana para pengguna dalam penggunaanya dan harus selalu dalam pengawasan orang tua. Manajemen penggunaan sosial media menurut segi tanggung jawab & saat penggunaan tersebut sangatlah krusial sebagai akibatnya butuh banyak kiprah semua masyarakat terutama orang dewasa agar sanggup dala membimbing anak anak pada usia sekolah untuk lebih menggunakan social media yang sesuai dengan porsinya dan tidak melewati garis pembatas dalam bermedia social.
Pada saat ini seluruh pelajar di dunia menggunakan gawai dalam pembelajaran selama masa pandemi baik itu pelajar di sekolah dasar maupun mahasiswa menggunakan gawai sebagai media untuk berkomunikasi dengan sesame pelajar serta pendidik selama kegiatan pembelajaran.Â
Pembelajaran merupakan suatu sarana yang memfasilitasi proses kegiatan belajar seseorang dalam arti perubahan perilaku individu melalui suatu proses yang dialami melalui sesuatu yang dilakukan dalam merancang suatu proses pembelajaran. Dalam hal ini, peran gawai sangat penting dalam proses pendidikan agar seorang pendidik dapat mendistribusikan berbagai jenis materi kepada siswa guna memperoleh sumber informasi dan format materi yang diperlukan dengan sumber yang lebih banyak dan cara pendapatan sumber yang sederhadan.
Gawai menawarkan banyak manfaat yang dapat digunakan sebagai media pendukung fasilitas membaca dan belajar siswa dan meningkatkan inspirasi pendidik dalam proses pembelajaran yang lebih menarik dan kreatif. Namun sebenarnya penggunaan gawai pada anak-anak dibawah umur seperti anak sekolah dasar sebenarnya kurang efektif dan dapat berdampak negative karena 1buah gawai menyimpan seluruh data, informasi, dan hal-hal dari seluruh dunia baik itu hal-hal positif dan negative sehingga pengawasan orang tua ketika anak menggunakan gawai sangat dipenting dilakukan dan pastikan anak-anak yang sedang mengoperasikan gawai hanya untuk mencari sumber pendidikan dan beberapa hal positif.
Di masa modern saat ini penggunaan teknologi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari umat manusia baik itu gawai, laptop, tablet dan teknologi lainnya menjadi suatu alat yang banyak digunakan oleh masyarakat sekarang baik itu untuk membantu menyelesaikan pekerjaan atau membantu dalam proses pembelajaran. Bahkan didunia ini teknologi seperti ini juga menjadi fasilitas yang harus dimiliki oleh beberapa keluarga. Tidak jarang didalam 1 keluarga seluruhnya memiliki teknologi minimal gawai/HP baik itu ibu rumah tangga, kepala keluarga bahkan anak-anak bahkan saat ini gawai menjadi satu-satunya teknologi yang wajib dibawa kemana-mana.
Untuk mengurangi dampak negative dari penggunaan gawai yang berlebihan dan dampak negative lainnya pada anak-anak atau pelajar dibutuhkan peran sekolah dan orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak dalam mengontrol penggunaan gawai yaitu sekolah harus memberikan sosialisasi kepada wali murid untuk tidak memberikan atau membelikan gawai secara pribadi kepada anaknya apapun alasannya dan memberikan sosialisasi tentang bahaya penggunaan gawai pada anak. Untuk proses pembelajaran di sekolah yang dilakukan secara virtual peserta didik dapat menggunakan gawai atau laptop orang tua bukan gawai milik dirinya sendiri dan para orang tua harus mampu mengontrol lamanya penggunaan gawai dan sebagainya untuk menghingari hal-hal negative yang akan terjadi.
Gawai Bagi Penulis
Penulis merupakan seorang mahasiswi semester 6, bagi penulis teknologi seperti gawai dan laptop merupakan suatu teknologi yang setiap hari di gunakan baik itu untuk kegiatan pembelajaran atau hal lainnya. Gawai menjadi satu-satunya teknologi yang sangat penting, penulis menjadi pengguna gawai sejak duduk di pendidikan SMP dan banyak sekali dampak yang telah dirasakan oleh penulis sendiri baik itu positive maupun negative.Â