Mohon tunggu...
fahmi karim
fahmi karim Mohon Tunggu... Teknisi - Suka jalan-jalan

Another world is possible

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Buku "Menjerat Gus Dur" dan Ingatan Kita yang Benar

4 Januari 2020   20:09 Diperbarui: 4 Januari 2020   20:48 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang haul Gus Dur satu dekade, terbit buku Menjerat Gus Dur melalui penelitian dokumen sejarah oleh Virdika Rizky Utama yang sontak meramaikan publik. 

Pasalnya, selain buku itu ditulis oleh anak muda yang kira-kira pada masa Gus Dur masih duduk di Sekolah Dasar, buku itu berisi dokumen super rahasia yang tidak boleh diketahui oleh banyak orang.

Yang lebih bikin geger lagi nama-nama yang tertulis dalam dokumen Skenario Semut Merah (SEMER) itu masih eksis dan beberapa wajahnya ada di barisan pemerintahan.

Ada juga beberapa nama dalam dokumen tersebut sangat susah diminta penjelasannya. Jika tidak mengancam dirinya, tentu akan disingkap sejarah itu.

Buku ini laris dalam cetakan pertama. Tapi saya belum membeli buku ini. Saya hanya membaca poin-poin pentingnya di situs alif.id yang ditulis langsung oleh Mas Virdika. Di wilayah saya, Manado, buku ini belum sempat sampai. Youtube memberi saya gambaran singkat bagian-bagian buku ini.

Saya kira dalam buku ini hanya bagian tentang dokumen pemakzulan Gus Dur yang menohok. Entah karena Gus Dur merupakan orang baik sehingga kebanyakan orang merasa tergores hatinya ketika disingkap konspirasi di belakang itu dan di blow up, atau memang bukan Gus Dur yang dibela namun sudah ada dendam pada nama-nama yang berkonspirasi itu.

Menariknya, data yang menjadi rujukan awal penelitian buku ini adalah dokumen yang telah dibuang.

Tapi di sini saya tidak akan fokus pada penulis buku yang muda, berani, dan gondrong itu, serta hasil risetnya. Saya akan mencoba menulis ingatan-ingatan saya tentang Gus Dur yang melekat di "ketidak-sadaran" saya.

Kesimpulannya: meski dokumen itu mencoba kembali membicarakan "kasus" yang menurunkan Gus Dur dari jabatan presiden, tapi saya akan sulit percaya karena yang tertanam di kepala selama ini adalah  kemanusiaan Gus Dur.

Bagaimana cara merawat ingatan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun