Ada tiga prinsipkomunikasi yang pernah diungkapkan motivator Tung Desem Waringin. Pemilik salam dahsyat ini mengklasifikasikanya sebagai berikut:
1) CARA yang TEPAT, 2)WAKTU yang TEPAT, dan 3) KEPADA yang TEPAT.
1) Cara yang tepat berkaitan dengan bagaimana menyampaikan pesan. Intonasi, jeda,lafal, mimik, diksi, dan gestursangat menentukan. Contoh ketika menyampaikan kalimat:Belikan Bapak sebungkus rokok! Jika kalimat ini diucapkan sembari melotot dengan intonasi tinggi, besar kemungkinan permintaan kita akan ditolak.Begitupun sebaliknya.
2) Waktu yang tepat artinya momen penyampaian. Sang komunikator harus tahu situasi dan kondisi. Contoh: a) Saat berbicara mengenai program-program caleg atau calon kepala daerah, tidak tepat disampaikan kepada korban-korban yang tengah dirundung kepedihan akibat bencana alam. b) Ketika acara jamuan makan malam spesial, diawali dengan penyampaian kabar duka. Hal ini tentu akan berpengaruh pada suasana hati yang membuat para tamu akan mengalami patah selera.
3) Kepada yang tepat ini menyangkut tentang dengan siapa kita berbicara. Pesan yang kita berikan kepada orang yang tidak tepat, informasinya akan menjadi sia-sia. Misalnya, a) tidak pasmenyampaikan analisis ekonomi dan tingkat inflasi yang fluktuatifkepada ibu-ibu di majelis taklim.Atau b) tidak tepat mengajarkan sistem pemerintahan, seperti birokrasi, parlemen, dan amandemen Undang-undang kepada anak TK.
Begitulah sedikit penjelasan mengenai3 prinsip komunikasi yang saya jabarkan dari pernyataan Tung DW. Mudah-mudahan bermanfaat dalam praktik kehidupan kita sehari-hari. “Salam dahsyat.”
08/12/2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H