Mohon tunggu...
Fiyya Aqilatushshodiqoh Ayu D
Fiyya Aqilatushshodiqoh Ayu D Mohon Tunggu... Mahasiswa - 23107030073 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bakpia Diasty: Berawal dari Iseng Hingga Menciptakan Usaha Manis

20 Juni 2024   18:58 Diperbarui: 20 Juni 2024   19:00 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram @bakpiadiasty

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Owner Bakpia Diasty /dok. pri
Owner Bakpia Diasty /dok. pri
Bakpia Diasty Kotagede adalah pusat oleh-oleh khas Jogja yang berada di Bumen RT 23 RW 06, Gang Anyelir, Purbayan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55173.  Pusat oleh-oleh khas Jogja ini menyajikan berbagai oleh-oleh dengan harga yang murah dan bersahabat dikantong. Namun, yang tetap menjadi sorotan di toko ini adalah Bakpianya. Buka pada pukul 06.00 dan tutup pada pukul 22.00. Namun, jika pelanggan ingin membeli ataupun memesan Bakpia Diasty diluar jam operasional bisa menghubungi nomor 085643013557 ataupun DM Instagram @bakpiadiasty.

Pemasaran yang dilakukan Bakpia Diasty sudah cukup luas yaitu melalui media sosial terdapat beberapa sosial media yang digunakan Bakpia Diasty untuk promosi diantaranya menggunakan Instagram dan Facebook @bakpiadiasy, tersedia juga di aplikasi Gofood. Perlu diketahui juga bahwa Bakpia Diasty juga sudah bersertifikat halal MUI.

Bakpia diasty dibandrol mulai dari harga 15.000 dan terdapat 2 ukuran. Isi 20 dan juga isi 10. Untuk box isi 10 Bakpia isi kacang hijau:  15.000, Bakpia isi coklat: 18.000, Bakpia isi keju: 20.000, dan kombinasi: 18.000. Sedangkan yang isi 20 Bakpia isi kacang hijau:  30.000, Bakpia isi coklat: 35.000, Bakpia isi keju: 40.000, dan kombinasi: 35.000. Bakpia Diasty tahan selama 5-7 hari tanpa pengawet jadi sangat aman untuk dijadikan salah satu pilihan oleh-oleh untuk yang ingin berkunjung ke Jogja. Namun, bagi warga luar jogja yang ingin mencicipi bakpia diasty sangat dimudahkan karena bisa melalui pengiriman tanpa harus datang ke jogja dan sudah dipastikan akan aman sampai tujuan. Bahkan bakpia diasty sudah juga mendarat dengan selamat sampai Brunei Darussalam.

Suwarto adalah Owner Bakpia Diasty yang merintis usahanya pada awal tahun 2012. Pertama kali mulai membuat bakpia hanya iseng dan mencoba, karena Suwarto juga masih bekerja dan belum fokus mengeluti usaha bakpianya. Sekitar setengah tahun Suwarto mulai memberanikan diri menjual produk bakpianya keluar, dibantu istrinya yang menjualkan produk Bakpia Diasty tersebut dijualkan ke kantor. Suwarto dan istrinya tidak menyangka kalau bakpianya akan disukai oleh rekan kerja istri Suwarto, rekan kerja istri Suwarto mengatakan bahwa Bakpia Diasty itu berbeda dari bakpia yang lain yang pernah dirasakan.

Setelah mendapatkan peluang besar untuk menjadikan ladang usaha melalui hal tersebut, Suwarto dan istri akhirnya membuat inovasi setiap tahunnya. Bermula dari bakpia isi kacang hijau saja, hingga akhirnya memiliki inovasi dan membuat 2 isi tambahan yang berbeda yaitu bakpia isi coklat dan bakpia isi keju. "Tentunya yang masih menjadi best seller dari dulu hingga sekarang adalah bakpia yang isi kacang hijau, itu yang biasanya dicoba oleh pembeli baru atau yang belum pernah berlangganan." Ujar Suwarto. Selain membuat inovasi baru, Suwarto juga menerima kritikan dari pembeli baik secara langsung ataupun media sosial. Suwarto mengatakan "Saya selalu ingin memberikan yang terbaik untuk pelanggan, apalagi kalau pelanggan itu baru pertama kali mencicipi Bakpia Diasty. Sebisa mungkin saya harus menjadikan pelanggan itu berlangganan di Bakpia Diasty. Jadi, kalau dia (pelanggan) pengen makan bakpia, ya larinya harus ke Bakpia Diasty."

Dapat digaris bawahi bahwa Suwarto merintis Bakpia Diasty dari 0 mulai dari alat yang digunakan ala kadarnya dan juga kardus yang digunakan tidak se bagus sekarang. Suwarto mengaku bahwa dirinya mendapatkan kritik dan saran dari teman-temannya untuk mengganti alat pembuatan bakpia agar lebih mudah dan mendapatkan usul dari istrinya untuk mengganti kardusnya agar peminat dan nilai jual Bakpia Diasty juga akan meningkat. Bakpia diasty melakukan perubahan logo sebanyak 3 kali, karena Suwarto mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai ide untuk membuat logo dan tahun-tahun pertama hanya menggunakan logo Bakpia Diasty ala kadarnya. Memasuki tahun ke 7, Suwarto membuat logo baru dengan bantuan mahasiswa. Begitu pula dengan kardus yang digunakan untuk mewadahi bakpia, sempat melakukan pergantian motif kardus sebanyak 5 kali yang awalnya bernuansa hijau hingga akhirnya sekarang berwarna merah maroon dipadukan dengan motif batik khas Yogyakarta.

Suwarto sendiri mengaku tidak takut kalah saing dengan produk bakpia yang sudah senior ataupun popular. Suwarto tidak takut akan hal tersebut karena Suwarto sendiri sudah berusaha untuk menjaga kualitas produk dan pelayanan yang diberikan untuk pelanggan. Bermodalkan pengiriman tanpa ongkos kirim di daerah Jogjakarta dan wirausaha harus mempunyai pemikiran yang optimis, pantang menyerah, berani bersaing dan positive thinking bahwa rejeki sudah ada yang mengatur, "ketakutan kalah saing itu wajar, namun kembali lagi kepada diri kita untuk bagaimana menyikapi hal tersebut. Persaingan itu sudah menjadi hal biasa dalam berwirausaha." Ujar Suwarto.

Dalam berwirausaha pastinya juga mengalami naik turun pemasukan. Suwarto mengungkapkan bahwa jatuh bangun yang paling dirasakan adalah ketika masa covid yang semuanya diwajibkan untuk WFO dan ada larangan untuk mudik ataupun liburan, hampir semua UMKM terkena imbasnya. Selama dari tahun 2012 hingga sekarang, pesanan bakpia diasty paling banyak hampir menginjak ribuan box per 2 harinya apalagi saat menjelang liburan dan lebaran, pesanan yang paling sering biasanya didapat dari bisnis wisata ataupun rombongan dari sebuah instansi yang biasanya memesan perorangan lalu diantarkan ke hotel.

Bahan makanan yang digunakan untuk pembuatan Bakpia Diasty adalah gandum, gula, garam, dan minyak kelapa. Pembuatan bakpia biasanya membutuhkan waktu 3 jam untuk mendapatkan 20 box isi 20 bakpia. Pembuatan bakpia yang bisa menghabiskan waktu hamper 24 jam biasanya datang saat musim liburan dan lebaran. Suwarto menjelaskan bahwa omset perbulan biasanya mencapai 10 hingga 12 juta disaat hari-hari biasa dan disaat musim liburan ataupun lebaran omset yang dicapai bisa melebihi angka tersebut.

Bakpia diasty ini juga tidak menitipkan produknya ke toko oleh-oleh manapun, hanya tersedia dipusatnya, Suwarto juga menjelaskan mengapa tidak menitipkann ke pusat oleh-oleh karena tidak mau mengambil resiko apabila bakpianya sisa "kalau nanti bakpianya sisa dan sudah mau mendekati harimax awetnya nanti malah mubatzir, karena bakpia diasty selalu memberikan produknya kepada pelangga itu fresh from oven. Jadi, kami akan lebih senang melayani pelanggan secara langsung dan kalau pelanggan tidak menemukan bakpia diasty di pusat oleh-oleh itu sangat bisa untuk menghubungi bakpia diasty, bisa juga cod atau diantar sesuai yang pelanggan mau."

Testimoni salah satu pelanggan "bakpianya enak banget,pokoknya kalo ga bakpia diasty engga dulu deh,kulitnya tipis enak krispi,isiannya juga banyak,apalagi yang rasa kejuuu enak bangettt,btw semua varian rasa bakpia diasty enak poll,tapi paling favorit kejuu,packagingnya juga cakep,apalagi kalo buat pengiriman luar kotaa rapi banget packagingnya,cepet sampainya,pokoknya kalo ga bakpia diasty engga dulu deh" ungkap Sinta salah satu pelanggan Bakpia Diasty. Dilansir juga melalui ulasan google dan testimoni Instagram bahwa bakpia diasty enak sekali, sangat recommended, kacang hijaunya pulen dan manisnya pas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun