Mohon tunggu...
Fiya Shoimatul Ulya
Fiya Shoimatul Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Akuakultur - Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Dibalik Lezatnya Ikan Bandeng, Tersimpan Derita Petani Tambak

21 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 21 Desember 2024   12:00 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penanganan Ikan Bandeng Setelah Panen (Sumber: Dokumentasi Pribadi )

        Ikan bandeng merupakan salah satu ikan yang disukai oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut dikarenakan ikan bandeng memiliki daging yang gurih dan juga lembut. Di Indonesia sendiri terdapat banyak daerah yang membudidayakan ikan bandeng. Salah satu daerah yang membudidayakan ikan bandeng tersebut adalah Gresik,Jawa Timur. Di Gresik sendiri setiap tahunnya menyumbangkan puluhan ribu ikan ton bandeng yang didistribusikan baik ke pasar lokal maupun pasar internasional. Meskipun terkenal dengan produksi ikan bandeng yang tinggi, dibalik itu ternyata menyimpan tantangan besar yang harus dihadapi oleh petani tambak yang ada di Gresik. Tantangan ini meliputi ketidakstabilan harga ikan bandeng, kenaikan harga pakan, serta dampak dari perubahan iklim seperti banjir rob yang menjadi ancaman serius bagi para petani tambak.

        Fluktuasi harga ikan bandeng yang ada di pasar merupakan salah satu masalah utama yang harus dihadapi oleh para petani tambak yang ada di Gresik. Harga ikan bandeng tersebut seringkali mengalami perubahan yang tajam karena permintaan pasar yang tidak stabil, permintaan dari pasar lokal maupun internasional bisa berubah-ubah, hal itu bisa mempengaruhi harga jual ikan bandeng. Selain itu produksi ikan bandeng yang berlebih atau kekurangan juga sangat berkontribusi terhadap fluktuasi harga ikan tersebut. Ketidakstabilan harga tersebut membuat petani tambak kesulitan untuk merencanakan usaha mereka dalam jangka waktu yang panjang.  Sehingga mereka harus membuat keputusan produksi yang yang hati-hati agar tidak mengalami kerugian yang signifikan.

         Selain harga yang tidak pasti, kenaikan harga pakan juga menjadi salah satu beban berat bagi petani tambak, hal itu dikarenakan petani tambak sangat bergantung pada pakan buatan yang digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng. Kenaikan harga bahan baku pakan, fluktuasi nilai tukar mata uang, serta peningkatan permintaan pakan di pasar global turut mempengaruhi harga pakan. Kenaikan harga pangan tersebut bisa menambah tekanan finansial bagi para petani tambak dan juga memperburuk kondisi ekonomi mereka.

           Banjir rob yang rawan terjadi pada saat musim hujan di kawasan pesisir Gresik merupakan salah satu ancaman yang serius bagi petani tambak. Banjir rob tersebut dapat merendam tambak dan juga merusak kualitas air di dalamnya. Hal tersebut dapat menyebabkan kematian massal pada ikan bandeng yang dibudidayakan dan terbawa arus air laut maupun sungai. Selain itu perubahan iklim juga berdampak pada peningkatan suhu air dan bisa memunculkan bibit penyakit baru pada ikan. Kondisi tersebut semakin memperburuk situasi yang harus dihadapi oleh petani tambak. Salah satu kisah nyata teremdamnya tambak akibat banjir  tersebut dialami pembudidaya ikan bandeng di Desa Pangkah Wetan, Gresik. Beliau bernama Cak Roziqin. Beliau mengalami kerugian yang sangat besar ketika tambaknya terendam banjir rob yang mengakibatkan ikan bandeng yang dibudidayanya harus hanyut terbawa arus banjir.

            Dampak negatif yang disebabkan oleh ketiga faktor tersebut sangat dirasakan oleh para petani tambak. Dari fluktuasi harga yang tidak pasti, kenaikan harga pakan dan juga bencana alam seperti banjir rob bisa menyebabkan petani tambak mengalami banyak kerugian finansial yang cukup besar. Ketidakstabilan harga membuat perencanaan usaha jangka panjang menjadi sulit dan petani tambak menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan yang menyangkut budidaya ikan tersebut.  Mereka khawatir akan menghadpi kerugian,jika kondisi pasar tidak stabil.

            Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi petani tambak di Gresik, pemerintah kabupaten Gresik perlu mengambil beberapa langkah yang bijak. Pertama, pemerintah bisa melakukan stabilisasi harga ikan bandeng dengan intervensi pasar, misalnya dengan membentuk badan penyangga harga atau bekerja sama dengan perusahaan pengolahan ikan.Kedua,memberikan subsidi pakan kepada petani tambak yang membutuhkan,terutama saat harga pakan melonjak tinggi. Ketiga, dengan mendorong pengembangan teknologi budidaya yang lebih efisien dan ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya budidaya.

            Selain ketiga solusi tersebut, pemerintah bisa meningkatkan kualitas produk ikan bandeng dengan melalui program pembinaan khusus bagi petani tambak dan juga memberi sertifikasi kepada ikan bandeng yang telah dibudidaya. Program pembinaan tersebut bisa berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya ikan bandeng, sehingga mereka dapat mengatasi tantangan dan meningkatkan keberhasilan usaha mereka. Sertifikasi produk bisa dilakukan dengan memberi sertifikat halal atau sertifikat kualitas ikan bandeng tersebut. Dengan adanya sertifikasi produk, ikan bandeng dari Gresik bisa lebih mudah menembus pasar yang lebih luas baik dari pasar lokal maupun internasional. Pemerintah kabupaten Gresik bisa menguatkan koperasi petani tambak.Hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan daya tawar dalam negosiasi harga dan akses terhadap input budidaya. Sehingga Pemerintah dapat membuka akses pasar lebih luas lagi. Selanjutnya,pemerintahan kabupaten bisa membantu petani tambak dengan memberi tambahan suntikan dana ke petani tambak untuk memperbaiki infrastruktur tambak seperti saluran air dan tanggul yang rusak, agar dapat mengurangi risiko dari bencana banjir rob, serta menyediakan program asuransi pertanian untuk melindungi petani tambak dari kerugian akibat bencana.    

            Hal lain yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan memberi pembinaan ke petani tambak mengenai pengembangan usaha turunan dari sektor perikanan seperti pengolahan hasil perikanan, pariwisata bahari dan ekowisata tambak yang bisa menjadi solusi jangka panjang bagi petani tambak. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan petani tambak di Gresik dapat menghadapi tantangan dengan persiapan yang lebih matang dan juga bisa meningkatn kesejahteraan mereka secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun