Pandemic covid-19 telah membawa banyak perubahan dan dampak yang dirasakan oleh semua elemen masyarakat. Kondisi tersebut juga dirasakan oleh masyarakat di pedesaan yang cenderung memiliki penghasilan yang rendah, sehingga rentan menghadapi kesulitan ekonomi. Berbagai program dan bantuan telah dikucurkan oleh pemerintah dalam upaya menanggulangi permasalahan yang muncul di pedesaan, namun elemen masyarakat desa terkadang masih belum bisa menentukan prioritas apa yang harus dilakukan. Hal ini menjadi alasan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh tim dari Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang dan Pemerintah Desa Jongbiru Gampengrejo, Kabupaten Kediri sebagai mitra dengan pendekatan Pelatihan Pengembangan Ekonomi Lokal untuk memetakan potensi-potensi ekonomi yang dapat dijadikan modal untuk membangun desa menuju kemandirian.
Kegiatan pengabdian diselenggarakan di Balai Desa Jongbiru (3 Juli 2021) yang dibuka langsung oleh Bapak Nuraikan selaku kepala desa dan dilanjutkan dengan pelatihan yang diarahkan oleh Prof Dr. Imam Mukhlis, S.E, M.Si. selaku ketua Tim Pengabdian. Kegiatan ini bertujuan selain untuk meningkatkan kapasitas elemen masyarakat desa juga untuk menggali lebih lanjut apakah memungkinkan potensi-potensi ekonomi lokal yang ada layak untuk dikembangkan. "Melalui kegiatan pelatihan ini akan didapatkan informasi tentang potensi-potensi ekonomi terutama UMKM yang sudah ada di jongbiru, nantinya ini akan menjadi database dalam penyusunan Rencana Pengembangan Ekonomi Desa (RPED) dalam rangka mendukung penguatan kapasitas ekonomi masyarakat" ujar beliau.
Dalam kegiatan pelatihan yang melibatkan perwakilan dari perangkat Desa, tokoh masyarakat, pengurus penggerak PKK, pengurus Karang Taruna dan pemilik UMKM local dilakukan beberapa tahap. Tahap pertama melalui penyampaian materi dan knowledge sharing serta diskusi tentang bagaimana membangun kemandirian desa, yang disampaikan oleh Ahmad Fawaiq Suwanan, M.Si dan Magistyo Purboyo Priambodo, ME. selaku dosen UM yang menjadi anggota tim. Tahap kedua adalah melakukan identifikasi dan inventarisasi jenis-jenis aktivitas usaha apa yang terdapat di lokasi oleh peserta dan tim pengabdian. Tahap ketiga adalah merumuskan draf RPED yang akan menjadi dokumen rekomendasi bagi pemerintah desa Jongbiru untuk dapat diimplementasikan.
Bapak Nuraikan, selaku Kepala Desa juga menyampaikan respon positif dari kegiatan pengabdian ini, karena pemerintah desa juga sedang mempersiapkan beberapa program untuk mengatasi berbagai persoalan yang timbul di desa. Beliau juga menyampaikan bahwa saat ini pihak desa sedang mengembangkan pengelolaan sampah dengan rencana pendirian Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu dan Bank Sampah. "Alhamdulillah pihak desa mendapatkan bantuan dari Pemda untuk pengelolaan sampah di desa, kami juga berterima kasih pada tim pengabdian UM yang bersedia membantu dalam pengembangan ekonomi lokal desa kami..Â
semoga bisa memberi manfaat untuk masyarakat kedepannya" pungkasnya. Imam Mukhlis menerangkan bahwa luaran dari kegiatan ini nantinya dapat menjadi rekomendasi bagi kegiatan pemerintah desa dalam mewujudkan kemandirian desa serta meningkatkan taraf hidup masyarakat agar semakin sejahtera. Dengan perencanaan pembangunan ekonomi yang lebih terarah, Desa Jongbiru akan bertransformasi menjadi desa mandiri dan berwawasan lingkungan. Kegiatan dilanjutkan dengan observasi potensi ekonomi desa dan pemetaan sumberdaya ekonomi guna mendukung perencanaan ekonomi desa kedepannya. Untuk mewujudkan hal tersebut kolaborasi multipihak diperlukan. Keterlibatan masyarakat desa menjadi kunci untuk terwujudkan desa yang berwawasan lingkungan dan implementasi circular economy di tingkat desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H