Pondok Pesantren Amanatul Ummah
Sejarah berdirinya pondok pesantren ini dimulai dari keinginan dan impian Alm.Ayahanda Kyai Asep Saifuddin Chalim yang ingin mewujudkan pondok pesantren yang mengaplikasikan keputusan muktamar situbondo yang mengesankan menjaga tradisi dan membuat cara berfikir manusia yang rasonal.Â
Pondhok peasantren ini didirikan oleh Kyai Asep Saifuddin Chalim pada tahun 1988. Pondhok pesantren ini berada di dusun Paras desa Kembangbelor kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto.Â
Pada awalnya beliau berinisiatif mendirikan sebuah pondok pesantren, namun pada saat itu hanya sebuah villa kecil yang dijadikan tempat mengaji mereka dan jumlah santrinya pun hanya sekitar 24 orang, lalu pada saat ini  menjadi lebih dari  3000 santriwan dan santriwati. Tokoh tokoh yang berperna dalam perkembangan pondok psantren amanatul ummah diantaranya : a. Kiai Haji Asep Saifuddin Chalim Kiai Asep, b. Ahmad Mustafid Chalim, c. Ustadz Abudal Mu alim
Pada awalnya system yang diajarkan  hanya  pembelajaran normal yaitu dengan mempelajari kitab-kitab Islam. Hal itu bertujuan untuk mendidik santri dalam menjawab dan menyelesaikan segala persoalan yang berhubungan dengan persoalan agama.Â
Metode awal  pembelajaranya dimulai dengan mempelajari huruf hijaiyah, lalu diajarkan mebaca Al-Qur'an serta di ajarkan pula syariat islam, cerita akhlak para Nabi serta para sahabat atau orang- orang sholeh disekitar Nabi dengan harapan mereka dapat meneladaninya.Â
Seiring berjalannya waktu system tersebut juga mulai mengalami perubahan  baik dari jumlah santri yang bertambah banyak dan metode pembelajaran yang digunakan yaitu  wetonan atau bandungan (kiayi membacakan suatu kitab kemudian santri menyimak dan mendengarkan bacaan kiayi) dan sorongan (system membaca kitab secara individual).
Visi dan Misi utama  dari pondok pesantren Amanatul Ummah ini sendiri adalah : Terwujudnya manusia yang unggul, utuh, dan berakhlaqul karimah untuk kemuliaan dan kejayaan Islam dan kaum muslimin, kemuliaan dan kejayaan Islam seluruh bangsa Indonesia dan untuk keberhasilan cita-cita kemerdekaan yaitu terwujudnya kesejahteraan dan tegaknya keadilan bagi seluruh Bangsa Indonesia tanpa terkecuali.Â
Selain visi dan misi pondok ini juga memiliki 7 kunci kesuksesan yaitu berkesungguhan dan ajek dalam berkesungguhan, selalu menjaga wudhu, tidak makan berlebihan, sholat malam, sering membaca Al-quran, meninggalkan maksiat dan tidak jajan sembarangan. Lalu juga terdapat komitmen yang di peruntukkan kepada para santri diantaranya adalah,Â
Beriman, Bertaqwa, Berilmu, Berdisiplin, Bertanggung jawab, Bersih, Sopan, Ramah, dan Rapi. Yang terakhir terdapat 8 prinsip yang berlaku  pada pendidikan di pondok pesantren, antara lain : a) Memiliki kebijaksanaan menurut ajaran Islam, b) Memiliki kebebasan yang terpimpin, c) Berkemampuan mengatur diri sendiri,. d) Memiliki rasa kebersamaan yang tinggi, . e) Menghormati orangtua dan guru, f) Cinta kepada ilmu, . g) Mandiri, dan,  h) Kesederhanaan.