Pesawat Lion Air JT 610, yang jatuh dalam penerbangan Jakarta-Pangkalpinang, hari Senin 29/10/2018 kemarin mengagetkan dunia. Pasalnya pesawat yang digunakan tergolong sangat baru, bahkan baru 2 bulan dioperasikan. Sampai penulis memposting tulisan ini, korban-korban yang berhasil diangkat tidak utuh jenazahnya dan barang-barang lain tercerai berai menunjukkan betapa dahsyatnya kecelakaan pesawat itu.
Duka yang mendalam untuk keluarga yang ditinggalkan. Betapa tragis karena kebanyakan mereka yang akan kembali bertugas di daerah panggilan kerjanya masing-masing. Dan doa seluruh rakyat Indonesia sudah selayaknya untuk para penumpang dan kru pesawat yang sudah menjadi korban.
Perbincangan dan trending topik berita wajar mendominasi pemberitaan, dari fakta bahwa Pesawat Lion Air JT 610 itu hilang kontak pasca 13 menit lepas landas di koordinat 05 48.934 S 107 07.384 E T hingga pencarian blackbox yang masih terus diusahakan oleh kapal andalan Baruna Jaya yang kian memfokuskan titik pencarian.
Namun yang meresahkan adalah munculnya berita-berita hoax yang ikut membuat rusuh. Setidaknya menurut twitter Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwonegoro berita-berita hoax itu adalah :
1. Beredar gambar seorang bayi yang diselamatkan,Â
Sensitifitas terhadap keluarga korban, dan juga para kru penyelamat dan pencari lokasi bangkai pesawat sedang bekerja keras. Kedukaan dan kerja keras bertaruh nyawa para kru penyelamat tentu tak bisa dibandingkan dengan sekedar pencet "share" gambar hoax.
Hentikan hoax itu di kamu saja, kalau mau aksi lebih peringatkan saja di grup bahwa gambar atau video itu hoax (kalau sudah tau)