Mohon tunggu...
Sigit Santoso
Sigit Santoso Mohon Tunggu... Administrasi - Peduli bangsa itu wajib

fair play, suka belajar dan berbagi pengalaman http://fixshine.wordpress.com https://www.facebook.com/coretansigit/

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Sidang PDGI Hanum Rais, Buntut Hoax Ratna Sarumpaet

19 Oktober 2018   18:45 Diperbarui: 19 Oktober 2018   18:48 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aduan syarikat 98 untuk Hanum Rais ke sidang etik PDGI (gambar dari detik.com)

Kasus Hoax Ratna Sarumpaet memang bak bola liar. Setelah Dahnil, Nanik S Deyang, diperiksa polisi. Bahkan sekarang yang sekedar nge-twit seperti halnya Hanum Rais kena getah. Pasalnya dia membawa-bawa profesi dokter untuk menegaskan bahwa memar dan lebam di wajah Ratna Sarumpaet adalah hasil penganiayaan bukan operasi plastik. Walaupun sudah terhapus tapi jejak digital dimana-mana telah merekamnya,

"...Sy juga dokter. Sy melihat meraba dan  memeriksa luka Bu Ratna kemarin. Sy bisa membedakan mana gurat pasca  operasi&pasca dihujani tendangan,pukulan. Hinalah mereka yg menganggap sebagai berita bohong. Krn mereka takut, kebohongan yg mereka harapkan, sirna oleh kebenaran....."

Hanum Rais pun telah meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Namun itu tak menghentikan mereka yang masih "bernafsu" memperkarakannya. Sehingga secara etika yang dituntut sekarang. Ya, karena mengaku dokter, tapi dokter yang jelas tidak berkompeten keahliannya, karena memang "hanya" dokter Gigi.

Syarikat 98 yang melaporkan masalah itu ke PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) menuntut ada sanksi profesi kepada Hanum Rais. Dan memang dari pengurus besar PDGI akan menindaklanjutinya dengan tahapan-tahapan berjenjang. Dan, hari ini sidang tertutupnya sedang digelar oleh Pengurus Wilayah Yogyakarta.

"Kalau aturannya (dokter ngetweet) enggak ada. Tapi yang jelas, kasus  ini kan di kode etik (diatur) seorang dokter gigi harus mengutamankan  martabat di dalam organisasi profesi. Itu yang nantinya akan  diperdalam," ujar Iwan Dewanto selaku salah satu anggota Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Gigi (MKEKG) Pengwil PDGI DIY.

Memang prinsip kehati-hatian profesi sangat penting. Karena bagaimanapun masyarakat akan jadi bertanya-tanya sampai seberapa tinggi keahlian profesinya akan dapat dipertanggungjawabkan. Meskipun tentu saja keahlian bertahun-tahun tidak bisa lenyap begitu hanya karena salah nge-twit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun