Pada suatu hari di hutan Forville, hiduplah dua ekor kelinci bernama Robin dan Ruben.Robin bersifat baik hati dan adil sedangkan Ruben bersifat sombong dan egois.
Pada hari Sabtu Ruben mengajak Robin ke puncak bukit dimana mereka biasa bermain, Ruben membawa ketapel untuk bermain-main.Saat dua saudara itu sampaidi tujuan,Ruben melempar batu ke pohon kelapa dengan ketapel yang dibawanya.Tiba-tiba kelapa jatuh dari pohon kelapa yang dilempari batu oleh Ruben, lalu kelapa yang jatuh bergelinding dan hampir mengenai Robin, lalu Robin melompat.Ada banyak kelapa yang jatuh, jadi Robin lompat lalu lompat, lompat, lompat,dan lompat tiba tiba muncullah kelapa terbesar dan melindasi Robin. Dan Ruben tertawa”HA HA HA HA HA HA HA,”hati Robin sedih karena saudaranya itu bukannya menolong malah menertawakan.
Pada hari Sabtu berikutnya Ruben mengajak Robin ke puncak bukit lagi. ”Siap!”kata Robin, tetapi sekarang Robin memakai helm.Saat sampai di puncak,Ruben memakai ketapel lagi untuk mengetapel kelapa, lalu kelapa jatuh mengenai kepala Robin tetapi Robin memakai helm sehingga dia tidak merasakan sakit.Tiba-tiba kelapa-kelapa itu mengenai pohon durian lalu durian itu jatuh ke tanah, dan tanah yang diinjak Robin ikut bergetar lalu Robin jatuh.Muka Robin terlumuri lumpur lalu Ruben tertawa”HA HA HA HA HA HA HA”. Robin menjadi sedih karena Ruben masih juga menertawakan penderitaannya.
Saat di rumahnya Robin berfikir bagaimana cara Ruben tidak menyakiti dirinya. Tiba-tiba Robin punya ide bagus. Robin gantianmengajak Ruben pergi ke puncak. “ Yuk kita ke puncak, nanti saat turun kita adu cepat sampai di bawah.”“Ah,kamu mau melawan raja lompat……. kecil” kata Ruben meremehkan Robin.Lalu Ruben berlompat dengan mengeluarkan banyak tenaga, Ruben berlompat jauh lebih cepat dari Robin dan melompat sangat tinggi.Karena melompat sangat tinggi Ruben tidak bisa mengendalikan diri saat menyentuh tanah, ternyata tanah yang dia injak sangat licin hingga tergelincir, dan menggelinding dengan cepat. Ruben memang sampai duluan di tujuan finish tapi badannya penuh dengan lumpur dan luka, Ruben kesakitan. Akhirnya Ruben merasakan apa yang pernah dirasakan Robin saudaranya, bahkan lebih sakit. Dan Ruben menyadari apa yang telah dilakukan ternyata menyakiti saudaranya.
**** Jangan menertawakan orang lain,di masa depan akan terjadi yang sama padamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H