Untuk memanfaatkan lahan tidur yang kurang nutrisi, ada beberapa solusi yang bisa digunakan. Misalnya dengan pembudidayaan tanaman yang pertumbuhannya lambat seperti pohon berkayu.Â
Jika dibandingkan dengan tanaman penghasil pangan, tanaman penghasil kayu membutuhkan nutrisi yang relatif sedikit. Lahan tidur yang umumnya berupa lahan kritis ini bisa menjadi sumber pendapatan sebagai "tabungan" masa depan sekaligus upaya perbaikan kondisi tanah dan lingkungan.
Jika faktor lokasi yang strategis menjadi penyebabnya, maka pemiliki tanah bisa menyewakan lahan tersebut kepada orang lain. Apalagi jika lahan tersebut tidak akan digunakan dalam waktu dekat, pemilik lahan tidak perlu repot mengurus pemanfaatan lahan dan tanpa harus kehilangan kepemilikan lahannya dan bisa memperoleh keuntungan.
Kemudian jika masalah yang terjadi disebabkan oleh kendala administratif, penanganannya dapat dilakukan dengan cara menelusuri ulang surat-surat yang terkait dengan status kepemilikan lahan.Â
Permohonan kemudahan prosedur perijinan dapat diajukan kepada  stakeholder dan pihak-pihak lainnnya yang berkaitan. Sementara itu, untuk permasalahan internal seperti sengketa kepemilikan lahan akibat harta waris dalam keluarga dapat diselesaikan dengan bantuan pihak ketiga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H