Mohon tunggu...
Fityan Ovemica
Fityan Ovemica Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kebudayaan Asing di Indonesia pada Era Globalisasi

15 Juni 2023   13:27 Diperbarui: 15 Juni 2023   13:32 2634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya asing adalah budaya yang berasal dari luar negara kita yang bersifat mendominasi suatu zaman yang dengan mudah mempengaruhi suatu individu, kelompok hingga negara. Budaya asing kini telah menyebar luas di negara tercinta kita ini, yaitu Indonesia. Masuknya budaya asing ke Indonesia biasanya melalui teknologi, budaya dan juga sosial.

Pesatnya perkembangan era globalisasi saat ini semakin menekan proses akulturasi, terutama pengaruh budaya Barat. Kehadiran budaya barat seakan mendominasi dan selalu menjadi trend center masyarakat. Adat istiadat dan gaya hidup orang Barat seakan menjadi cerminan modern dari kehadiran budaya Barat yang seolah mendominasi dan selalu menjadi trending center masyarakat. Situasi ini terus menggerus budaya dan kearifan lokal yang merupakan warisan nusantara. Sejak saat itu, nilai-nilai tradisional perlahan mulai punah, karena kalah bersaing dengan budaya modern dalam bentuk komunitas masyarakat.

Pada situasi seperti ini akan ada banyak sekali generasi yang ikut terpengaruh dengan budaya luar/asing khususnya di kalangan remaja, bisa di contohkan pada 2023 ini ada banyak sekali remaja yang tergila-gila akan budaya korea atau K-pop, mereka sampai membeli banyak sekali album, lightstick dan sampai rela war demi mendapatkan tiket konser idola mereka yang harganya pun terbilang cukup mahal. K-pop ini adalah beberapa orang yang tergabung dalam suatu grub yang pandai bernyanyi dan menari atau bisa di sebut juga Girl grup/Boy grup.

Budaya barat yang masuk ke Indonesia sebenarnya membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. Dampak positif misalnya terhadap kreativitas, inovasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan bisnis internet. Pengaruh negatif budaya asing atau barat terhadap masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan remaja sudah mencapai taraf yang memprihatinkan karena remaja cenderung melupakan budaya bangsanya sendiri. Budaya mengikuti atau membicarakan tampilannya, mengikuti tren tik-tok, gaya bicara dan makan fast food, belanja online, bermain terus menerus, mempengaruhi jumlah sel otak, sehingga tingkat kecerdasan menurun dan dalam kasus peretas. Remaja tidak mau dicap sebagai orang kampung atau kuno jika tidak menggunakan pakaian barat yang dianggap modern, trendy dan kekinian. Terlepas dari pakaian dan fashion mereka, mereka hanya sekali pakai. dan masyarakat yang tidak produktif di kalangan remaja merupakan masalah bagi budaya Indonesia.

Para anak muda juga merasa bahwa budaya negaranya sendiri jauh dari modernisasi. Sehingga para remaja merasa tidk bangga atau tidak percaya diri ketika tidak mengikuti perkembangan zaman, sekalipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih memilih budaya barat daripada budaya kita sendiri.

Tantangan pelestarian nilai-nilai pancasila sangat berat ini akibat derasnya arus masuknya ideologi asing. Nilai-nilai pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyaring pengaruh negatif dari budaya asing. Dengan pernyataan tersebut, Jika pancasila tidak menjadi falsafah bangsa dan negara, maka bangsa itu akan kehilangan nyawa dan jiwanya. Akibatnya, masyarakat mudah disusupi ideologi asing yang belum tentu cocok dengan buday kita sendiri. Sulit bagi bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari dinamika globalisasi. Oleh karena itu, peran serta seluruh komponen bangsa diperlukan untuk memelihara sikap nasionalis dan kesadaran bela negara dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945. Serta mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari.

Berikut adalah beberapa budaya asing dan penjelasannya yang bertentangan dengan Pancasila yang telah masuk dan mempengaruhi kebudayaan masyarakat Indonesia :

  • Free Sex
  • Seks bebas dan pergaulan bebas yang marak di kalangan anak muda saat ini merupakan contoh budaya Barat atau asing yang menyimpang dari sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa". Kebanyakan pelaku seks bebas adalah para remaja dan orang dewasa, seperti pelajar SMP, SMA dan mahasiswa yang merupakan generasi milenial. Freesex lebih berorientasi pada kebebasan untuk melakukan hal-hal intim dengan siapa saja, atau terkesan berbeda dengan bertemu pasangan dan tinggal serumah tanpa menikah tapi hanya dengan satu orang. Ini merupakan penyimpangan dari sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, bahwa menurut agama dan kepercayaannya kita harus selalu bertakwa kepada Tuhan kita sendiri. Pendekatan ini menjelaskan bahwa pengaruh budaya asing melemahkan realisasi Pancasila di masyarakat. Jika ini terus berlanjut, akan sangat berbahaya bagi situasi moral bangsa Indonesia.
  • Budaya Berpakaian
  • Budaya pakaian yang selalu update dengan gaya luar meski dengan harga yang sangat fantastis dapat mengganggu kehidupan masyarakat di Indonesia. Pembaruan biasanya membuat celah pada orang-orang di sekitar kita, dalam hal ini norma-norma yang berlaku diabaikan
  • Individualis
  • Sikap individualistis merupakan contoh budaya barat/asing yang bertentangan dengan sila-sila pancasila yang kedua. Orang Barat dikenal dengan masyarakat individualistik mereka. Pandangan ini mulai merasuki pemikiran dan perilaku masyarakat kita. Dimana tidak ada ikatan kekeluargaan antara satu orang dengan yang lainnya, sikap peduli antar manusia. Pandangan seperti itu jelas bertentangan dengan nilai lain dari Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Ajaran kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengajarkan kepada setiap warga negara Indonesia untuk selalu menumbuhkan sikap toleran, tidak sewenang-wenang terhadap orang lain dan sikap saling mencintai untuk mewujudkan masyarakat dengan rasa persatuan yang tidak terpecah belah. dan kekerabatan yang tinggi di antara orang Indonesia. Selain bertentangan dengan sila kedua, individualisme juga secara tidak langsung bertentangan dengan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Menurut perintah ketiga, masyarakat harus menghargai persatuan dan kesatuan. Namun, ketika perspektif individualisme dimasukkan, yang kemudian menyebabkan orang hidup terpisah, nilai-nilai ketiga sila Pancasila juga mulai memudar. Yang intinya mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah urutan ketiga, pentingnya persatuan di Indonesia yang masyarakatnya sangat plural
  • Cara Berbicara
  • Orang luar berbicara tanpa adat dan tradisi, sehingga mereka biasanya mengatakan hal yang sama kepada orang tua bahkan kepada teman-temannya, tanpa ada perbedaan bahasa yang digunakan.

Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia, khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif diperlukan pelibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat seperti, para ulama budayawan serta keterlibatan orang tua di rumah.

Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan ulang sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Peran keluarga, Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya. Orang tua adalah figure utama dalam keluarga yang paling bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Lalu kita bisa mengajarkan kepada generasi muda dibawahnya tentang budaya kita yaitu dengan menyiapkan generasi muda yang sesuai agar dapat memperluas budaya kita dan juga menerapkan pendidikan kepada generasi muda yaitu menumbuhkan karakter dan nilai-nilai yang berguna untuk membentuk pribadi yang baik dan berakhlak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun