Mohon tunggu...
Fityan Benz Lenin
Fityan Benz Lenin Mohon Tunggu... -

Aku menulis maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SerenTaun, Syukuran dan Pesta Panen di Kampung Adat Urug

20 Juni 2012   12:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:44 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Raut wajah penuh keceriaanterpasang pada masyarakatKampungAdatUrug, Desa Kiara Pandak Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor. Pagi itu, Selasa (5/6),tampak berbeda. Jika hari biasanya mereka lebih banyak menghabiskan aktivitas di sawah, kali ini mereka berbondong-bondong membawa hasil panennya ke rumah adat (Gedong) untuk ditumbuk bersama-sama.

Lalu, pusat perhatian pun beralih pada lapangan kecil dekat Gedong. Masyarakat dan tamu menyaksikan seekor kerbau disembelih.Lalu, hasilnya diolah dan disuguhkan kepada tamu yang datang pada acara pesta panen atau yang masyarakat adat sebut ‘seren taun.’

Keesokan harinya, ketika mentari menghangatkan kampung adat,masyarakat melakukan ziarah yang dipimpin Ketua Adat Urug Lebak, Abah Ukat. Dari halaman Gedong, mereka berjalan menuju makam leluhur yang tidak jauh dari Gedong. Disaat matahari tepat diatas kepala,berlanjut ke acarasyukuran yang disebut‘ngariung di Gedong.’

Malamdatangmenutupi cahaya bintang,acarangariung di Gedongkeduadilaksanakan.Jika ngariung di Gedong pertama tidak begitu banyak yang hadir, malam ini masyarakatdantamulebih antusias ikut berkumpul. Mereka saling dudukberhadapandengan beragam suguhan.

Sajian yang disuguhkan merupakan makanan khas Sunda, seperti ampyang, uli ketan, teng-teng, asoy, dodol, papais, wajit, ranginang,dan masih banyak lagi makanan yang dihidangkan. Untukmenghilangkanseratditenggorokan, disuguhkansusu, tehdan kopi hitam. Tak lupa pisang pun hadir sebagai pencuci mulut.

Seusaingariung di Gedong, dilanjutdenganacarahiburan.Walaupunhujanmengguyur, keramaianmasihtetapterasa.MasyarakatdanparatetamumasihantusiasmenontonhiburanTariJaipong, musikdangdut, danpertunjukkanWayangGolek yang didalangiolehAsepSunandar dengan tokoh andalannya,Si Cepot.

Kamispaginya (7/6), setiapkepala keluarga Kampung Adat Urugmempersembahkanseekorayam.AnakmerekamembawaayamkelapangandekatGedonguntuk disembelih.Lalu diolah menjadi ayam bakardan dimakan bersama-sama. “Diperkirakan sekitar 300 ekor ayam terkumpul,” tutur Mang Ujang, salah satu warga Kampung Adat Urug.

Dua orang mendapatjatahsatuayambakar.Sebelum proses makandimulai, seluruhmayarakatdantamuberkumpuldanduduk di Gedong,hinggasuasanarapidansemua orang mendapatkanayamnya.Inidilakukanuntukngariungterakhirsebagaipenutupserentaun.

KetuaAdatUrug Tengah, AbahAmatmengatakan.,acaraserentaundiadakandalamrangkaungkapanrasa syukurkepada Yang MahaKuasa. Acara ini dilaksanakan jika masyarakat sudah menyelesaikan panennya di sawah. “WaktunyapadabulanRajabyang tahun ini bertepatan dengan bulan Juni,” ujarnya.

AsepDewantara, MahasiswaUIN Jakarta yang sedangmelakukan penelitian di Kampung Adat Uruguntukskripsinyamengatakan,acarainimerupakantradisi yang diwariskan dan diamanatkansecaraturun-temurunoleh leluhurmereka.Itulahalasanmengapaketuaadatsangatmempertahankantradisitersebut.

Dalamskripsinya yang berjudul“Sesepuh Sebagai Elit Masyarakat: Studi tentang Kebertahanan Tradisi”ia menuliskan, acara seren taun bisa dijadikan media pewarisan budaya yang berupa nilai-nilai atau pepatah-pepatah dari orang tua jaman dahulu. (Maulana Fityan)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun