Seri: Perempuan PSK
#By Fits Radjah# Kog bengong toh mas? Ada yang salah tah dengan omongan saya tadi?
Oh nggak kog mbak, sejak tadi, nggak ada dari omongan & cerita mbak Tini yang salah tuh. Yang salah itu "isi kepala" saya sendiri. (Gantian mbak Tini-nya yg bengong), .......
Maksud'e piye (:apa) toh mas?
Gini lho mbak, dulu kan saya (dan juga mungkin banyak orang lain) sering berpikir & berprasangka bahkan telah "MENGHAKIMI" bahwa semua perempuan PSK (pekerja seks komersial) itu MEMILIH menjadi PSK, karena selain hanya itu sajalah pilihan yang "tersedia" dan "mampu" dilakukan juga karena "pekerjaan" ini gampang, karena perempuan PSK itu nggak mau susah-susah!. Tapi, ternyata ......
Hahaha...... begitulah kami dimata masyarakat umum. Padahal...?! Gampang piye toh mas?!; wong diCAP sebagai "penyakit masyarakat" sampai "dikejar-kejar" petugas kog kayak gini dibilang gampang; Belum lagi kalau ada "razia" di penginapan tempat praktek, terutama seperti disaat-saat sekarang ini yang semakin gencar dilakukan ........; "angel" (:susah) mas! Kog "Tumben" mampir, mau penyuluhan PMS (penyakit menular seksual) dan HIV/AIDS lagi ya mas? Atau mau bagi-bagi kondom gratis kayak dulu itu? Tuh ada banyak (:beberapa) "anak baru", tapi satu-dua sudah saya ceritakan juga tentang PMS serta HIV/AIDS, tapi ya nggak se-mantap mas waktu ngasih penyuluhan ke kami tempo hari.
Nggak mbak Tini; ini saya mampir karena pengen ngobrol & ngopi2 bareng "sampean" (:anda) saja kog. tadi sepulang dari liat Tinju di depan Stasiun Kota Baru (dalam rangka HUT koran lokal Malang Post), pas melintasi jalan ini, terlihat sampean lagi duduk-duduk nyantai, jadi ..... ya saya mampir aja. Tapi kalau kehadiran saya disini mengganggu, ya aku pamit aja deh. Ehm.....  Kog nggak nanyain aku kayak ke orang lain: "mas, lagi nyari ya mas?".......... candaku
'Pean nyari.......? tanya mbak Tini sambil tertawa;Â ya nggak mungkinlah...., aku lho wes (sudah) hapal sampean mas. Mas, 'Jo kesusu muleh (:jangan terburu-buru pulang) mas;Â "mesakke" (:kasihan) dg ibu warungnya mas, nanti bakalan berkurang pembeli seorang. Bu, Kopi Jahe kental satu buat mas-nya, jangan manis-manis 'bu, dan nggak pake lama!
Ah.... rupanya mbak Tini masih hafal dg kegemaranku ngopi..... . Rokok mbak, kusodorkan sebatang rokok kretek, sembari menyalakan satu untukku sendiri. Hmmm.... "cangkrukan" (:duduk-duduk santai) di warung pinggir jalan sambil ngopi ditemani rokok kretek di tengah udara kota Malang yang lagi dingin gini jadi terasa nikmat.
Rame ya mbak? tanyaku ke mbak Tini sambil merapatkan resleting jaketku kemudian menghirup kopiku.....   .
Ah... "piye" (:gimana) ya? Dibilang rame ya nggak juga, tapi ya ada saja satu - dua. Tapi, ya itu dia, nggak mesti mas. Ini sudah jam 1 lewat tengah malam saya belum dapat seorang "tamu" juga tuh. Banyak yg mung (:cuma) lewat mas. Ada juga yang "mampir", dah ngobrol "ngalor-ngidul" lumayan lama (:transaksi) ....  ya pergi juga, alias nggak jadi. Ya.... jeneng'e urip (:namanya juga kehidupan) mas, ya tak lakoni (:saya jalani) dengan sabar sajalah. Walau sebenarnya ya bingung dan kawatir juga mas. Kan ntar (kira-kira semingguan) lagi "liburan".