Mohon tunggu...
Lyfe

Andai Aku Seorang Miliarder

26 Oktober 2015   22:17 Diperbarui: 26 Oktober 2015   22:17 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

BERBAGI, BUKTI KEPEDULIAN TERHADAP BANGSALangkah Nyata Miliarder Muda Peduli Pendidikan Indonesia

Oleh Fitrya Intan Pertiwi

 

 

      Indonesia adalah negara yang kaya, kaya dengan sumber daya alam yang melimpah, kaya akan budaya, kaya akan keragaman suku bangsanya, juga kaya akan jumlah penduduknya. Setiap negara pasti ingin menyajahterakan masyarakatnya, baik itu negara yang telah lama berdiri maupun negara baru begitu pula tujuan bangsa tercinta Indonesia ini sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 aline ke-4.

“Kemudian daripada itu untuk membentuk pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam uatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kerakyatan yang dipimpin hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”.

        Oleh karena itu negara perlu melakukan pembangunan untuk mencapai tujuannya, menurut ilmu social tolak ukur kemajuan negara dapat dilihat dari keberhasilan dalam proses pembangunan. Adapun tingkat kemajuan suatu negara dapat dilihat dari dua segi yaitu segi kuantitatif dan kualitatif.

Secara kuantitatif kemajuan satu negara dilihat dari pendapatan per kapita, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat inflasi, serta laju pertumbuhan penduduk. Sementara dari segi kualitatif, dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai dengan pemerataan pendapatan. Selain itu segi kualitatif menyangkut pendidikan, kesehatan, gizi, hukum, dan keadilan, serta kebebasan politik.

Berbicara masalah pendidikan, baru-baru ini Organisasi kerjasama dan pembangunan Eropa OECD melakukan penelitian terhadap 76 negara dalam bidang pendidikan. Kira-kira di awal bulan Mei 2015 diterbitkankan peringkat tertinggi sekolah-sekolah global, dan negara-negara Asia memempati lima posisi teratas sementara Indonesia berada pada peringkat ke-8 dari bawah dalam artian duduk di nomor 69 dari 76 negara. Laporan yang diluncurkan oleh OECD dan dirangkum oleh Eric Hanushek dari Universitas Standford dan Ludger Woessmann dari Universitas Muenchen ini mengatakan bahwa standar pendidikan merupakan alat bagi kesejahteraan jangka panjang suatu negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun