Mohon tunggu...
Fitrotul Aulia
Fitrotul Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Peradaban

Saya seorang mahasiswi yang rajin

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Toxic Relationship Merusak Masa Senang-Senang Mudamu

22 Juli 2023   13:55 Diperbarui: 22 Juli 2023   14:12 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian semua pasti sudah tidak asing lagi kan dengan kata "Toxic Relationship". Nah di zaman sekarang menjalankan sebuah hubungan saat usia remaja memang tidak semudah yang dibayangkan, mengapa demikian? Karena di mana anak usia remaja sekarang banyak yang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau hubungan toxic, baik dengan sahabat, pacar, saudara, maupun orang tua dan lingkungannya. Disini apakah kalian sedang terjebak dalam hubungan toxic?

Menurut Dr. Sheri Jacobson,  tentang hubungan toxic ini mengatakan bahwa " Sebuah hubungan yang toxic pada dasarnya adalah hubungan yang secara fundamental tidak sehat, dan menyebabkan dirimu atau orang lain terbuka secara mental atau bahkan fisik." Membangun kasih sayang dalam hubungan yang harmonis , memang sering menjadi polemik tersendiri, bukannya takut berpositif thinkink namun banyak kenyataan yang menjadi faktor toxic relationship, di karenakan ketidakterbukaan atau krisis kejujuran yang menjadi perhatian. Sehingga fondasi hubungan harmonis pasangan dapat menjadi lebih baik, dalam sebuah realita sikap mementingkan pasangan yang di bangun lewat kejujuran dan cinta yang saling membutuhkan, dengan rasa empati dan juga kasih sayang dapat menjadi netralition toxic relationship.

Krisis kepercayaan dan rasa kasih sayang yang menjadi faktor toxic relationship memang kerap menjadi faktor retaknya hubungan keharmonisan hubungan, hingga perlu membangun kembali rasa kasih sayang dengan bentuk perhatian, komunikasi dan rasa saling mengasihi, dengan kejujuran dan sikap yang penuh kasih sayang, Tanda-tanda hubungan toxic terkadang bisa terlihat jelas, tetapi juga bisa tidak jelas. Jika kalian berada dalam hubungan yang tidak sehat, kalian mungkin tidak selalu menyadari tanda-tanda berbahaya. Padahal, ada beberapa tanda cukup jelas untuk mencermati bentuk sebuah hubungan toxic.

Ciri-ciri toxic relationship yanga pertama kurang mendapatkan dukungan sehingga merasa diri sendiri tidak dihargai, sering berada dalam komuniksi yang dipenuhi dengan sarkasme, kritikan dan ancaman, sering merasa curiga dan tidak percaya pada pasangan yang berakibat negatif, tidak memiliki waktu untuk diri sendiri, termasuk untuk melakukan hobi atau sekadar untuk beristirahat, kerap berbohong untuk menghindari interksi dengan pasangan atau adanya rasa takut untuk berbicara secara jujur, dan lelah, secara fisik dan mental.

Ciri yang kedua yaitu merasa tertekang dalam hubungan karena adanya perasaan ingin memiliki control terhadap paangan, hubungan yang tidak sehat bisa dilihat dari perilaku yang sering ditampilkan di dalam sebuah hubungan. Kita perlu melihat tanda-tanda hubungan yang toksik, baik dari diri sendiri atau dari pasangan, sehingga bisa mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki. Hubungan yang tidak sehat kemudian akan membahayakan kondisi fisik serta mental seseorang. Namun, tidak semua hubungan yang toksik melibatkan kekerasan fisik. Beberapa efek yang kan dialami,seperti kehilangan jati diri,merasa depresi, mengalami perubahan berat badan, kecenderugan untuk mengonsumsi obat terarang, mengalami kecemasan, dan juga akan membahayakan kondisi fisik dan mental anda.

Saran dari penulis jika kamu dalam hubungan toxic yaitu akhiri aja hubungannya, karena hubungan yang toxic tidak hanya bisa mengilangkan rasa percaya diri, tetapi juga memicu terjadinya gangguan kesehatan mental anda. Sering kai, orang yang terjebak dalam hubungan terebut merasa stress, cemas, hingga depresi.

" Berhenti membakar diri sendiri untuk membuat orang lain tetap hangat"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun