Setiap pencapaian besar seringkali bermula dari kejadian kecil yang mengusik hati. Bagi Amerta Media, perjalanan ini dimulai dari sebuah realitas memilukan yang menyadarkan pendirinya tentang betapa banyak potensi yang tersia-siakan. Lima tahun yang lalu, Amerta Media lahir sebagai jawaban atas keprihatinan tersebut. Sejak saat itu, perusahaan ini terus tumbuh menjadi tonggak literasi Indonesia yang menginspirasi.
Direktur Operasional Amerta Media, Hana Anindya mengungkapkan, semua bermula dari sebuah kampus di mana tumpukan skripsi dibiarkan menumpuk dan menjadi limbah kertas. Karya-karya yang lahir dari usaha keras dan pemikiran mendalam mahasiswa-mahasiswa ini seolah hanya dipandang sebagai kewajiban akademik yang segera terlupakan setelah kelulusan. Padahal, di balik setiap lembaran skripsi tersebut terdapat ide-ide brilian yang memiliki potensi untuk memberi dampak positif jika dibaca oleh khalayak yang lebih luas.
"Fenomena ini menimbulkan keresahan yang mendalam. Mengapa begitu banyak ide dan pengetahuan terbuang sia-sia? Dari keprihatinan itulah lahir sebuah gagasan besar: mendirikan penerbit buku yang dapat menjadi jembatan bagi karya-karya ini untuk menemukan pembacanya. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada karya yang terhenti hanya sebagai formalitas akademik," jelas Hana.
Amerta Media memulai perjalanannya dengan tujuan sederhana namun bermakna: memberikan ruang bagi karya-karya yang kurang mendapat perhatian untuk dapat dilihat, dibaca, dan diapresiasi. Tidak hanya skripsi, Amerta Media kini menjadi rumah bagi beragam jenis karya, mulai dari buku fiksi, nonfiksi, biografi, hingga panduan praktis.
Hana juga menjelaskan bahwa dalam lima tahun terakhir, Amerta Media telah membantu ratusan penulis menerbitkan buku mereka. Tidak hanya membantu dari sisi teknis penerbitan, perusahaan ini juga mendukung penulis melalui layanan konsultasi, penyuntingan, hingga promosi karya. Dengan semangat "literasi untuk semua," Amerta Media terus memperluas akses bagi siapa saja yang ingin menerbitkan buku tanpa harus menghadapi kendala yang rumit.
"Banyak penulis pemula merasa ragu apakah karya mereka layak diterbitkan. Kami hadir untuk memberikan solusi sekaligus motivasi bagi mereka yang ingin berbagi ide dan cerita kepada dunia," tambah Hana.
Literasi sebagai Bagian dari Misi Besar
Dalam pandangan Hana, literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga tentang bagaimana sebuah ide dapat memengaruhi perubahan positif di masyarakat. Amerta Media memahami betul tanggung jawab ini, sehingga setiap karya yang diterbitkan selalu melalui proses seleksi, pengembangan, dan penyuntingan yang teliti.
"Kami percaya bahwa setiap buku memiliki potensi untuk mengubah cara berpikir seseorang. Oleh karena itu, kami selalu berusaha memastikan bahwa buku yang kami terbitkan tidak hanya layak baca, tetapi juga bermakna bagi pembacanya," tambah Hana.
Kini, setelah lima tahun berjalan, Amerta Media telah berhasil membangun reputasi sebagai penerbit terpercaya yang selalu mengedepankan kualitas dan pelayanan. Namun, perjalanan ini masih panjang. Amerta Media memiliki visi besar untuk terus berinovasi dan mendukung para penulis lokal agar karya mereka dapat bersaing, tidak hanya di pasar nasional tetapi juga global.