SEMARANG, - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram Dari Rumah (KKN MIT DR) UIN Walisongo Semarang Kelompok 68 memberikan edukasi kepada remaja untuk memberantas berita bohong atau hoaks.
Kegiatan ini disampaikan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Abdul Arif Semarang dalam Webinar dengan tema "Milenial Berkarya, Bermedia di Masa Pandemi".
Abdul Arif menyampaikan ditengah semakin pesatnya perkembangan informasi saat ini. Tak dipungkiri bahwa berita hoaks semakin beredar luas di tengah masyarakat.
"Masyarakat harus ikut andil dalam pemberantasan berita bohong tersebut. Media sosial sebagai pintu utama penyebaran hoaks harus benar benar di sharing oleh pengguna agar hoaks tidak tersebar," ujarnya, Selasa (09/02/2021).
Lanjutnya, salah satu penyebab tersebarnya hoaks antara lain adanya misinformasi dan disinformasi.
Misinformasi merupakan informasi yang salah namun orang yang membagikannya percaya bahwa informasi tersebut benar. Sedangkan disinformasi adalah informasi yang salah dan orang yang menyebarkannya tahu bahwa informasi itu salah.
"Dua hal diatas yang harus dihindari agar terhindar dari hoaks. Oleh karena itu, inilah pentingnya saring sebelum sharing," jelasnya.
Kemudian Abdul Arif juga membagikan cara-cara mengidentifikasi situs palsu. Salah satunya dengan cara mewaspadai dengan judul-judul yang sensasional.
"Judul yang sensasional memang dapat meningkatkan minat pembaca akan tetapi isi berita belum diketahui kebenarannya," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Kelompok 68, Syarifal Hanan mengatakan webinar ini bertujuan agar masyarakat dapat meningkatkan kepeduliaan terhadap semakin merebaknya hoaks terutama dalam bermedia sosial. Sehingga pengguna medsos dapat berhati-hati akan informasi yang diterima.