Mohon tunggu...
Fitriyanti Dewi
Fitriyanti Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hello

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Data Analitik dan Pemilu, Mengapa Data Menjadi Kunci untuk Memahami Dinamika Politik di Indonesia?

10 Oktober 2023   11:33 Diperbarui: 10 Oktober 2023   13:22 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data Analytic dan Pemilu: Mengapa Data Menjadi Kunci untuk Memahami Dinamika Politik di Indonesia

Data analytic dalam lingkungan publik sangatlah penting karena memiliki potensi untuk menghasilkan informasi yang lebih mendalam, tepat waktu, dan berdasarkan fakta yang sangat diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik, transparansi, dan akuntabilitas dalam berbagai aspek pelayanan publik, kebijakan, dan tindakan pemerintah hingga persepsi publik.

Data analytic memungkinkan pemerintah, organisasi publik dan masyarakat untuk memproses dan menganalisis data yang sangat besar dan komplek dengan cara yang tidak mungkin dilakukan secara manual. Dengan demikian, data analytic memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi tren, pola, dan wawasan yang mungkin tidak terlihat dengan jelas dalam data mentah. Hal ini sangat berarti dalam pemantauan dan evaluasi kebijakan, pemodelan sosial, perencanaan perkotaan, dan manajemen sumber daya yang lebih efisien.

Selain itu, data analytic juga berkontribusi pada transparansi dalam pelayanan publik. Hal ini memberikan akses kepada publik tentang data dan informasi yang relevan. Selain itu, data analytic memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan kesempatan untuk mengawasi kinerja pemerintah. Ini juga membantu mendorong akuntabilitas karena tindakan pemerintah dapat dengan mudah dinilai berdasarkan data yang terjadi.

Pentingnya data analytic dalam lingkungan publik juga terlihat dalam bidang pemilu, yang mana data analytic dapat membantu memantau dan memastikan integritas pemilihan serta mengidentifikasi potensi pelanggaran atau kecurangan. 

Selain itu, dalam sektor kesehatan publik, data analytic dapat digunakan untuk memantau penyebaran penyakit, mengidentifikasi klaster kasus, dan merancang respons yang lebih efektif dalam krisis kesehatan.

Dengan demikian, data analytic bukan hanya alat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, tetapi juga dapat digunakan untuk mengetahui data di ranah politik. 

Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang manfaat dan fungsi data analytic dalam konteks politik memiliki manfaat bagi publik untuk membantu agar tidak terjadi buta politik di era menuju pesta demokrasi.

Membahas mengenai politik, saat ini politik menjadi isu yang sedang ramai diperbincangkan oleh banyak khalayak, dari para pengamat politik, aktivis, jurnalis, maupun masyarakat. 

Salah satunya mengenai "Waspada Isu Politik Pemilu 2024 Ancam Demokrasi dan HAM", diskusi ini dilaksanakan oleh Humas BRIN, yang didalamnya  menjelaskan mengenai kualitas pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang disoroti tengah menjadi tantangan. 

Hal tersebut dikuatkan dengan beberapa laporan pelaksanaan awal 2023 yang menunjukkan bahwa demokrasi indonesia ini rentan mengalami penurun. 

Hal ini sama halnya dengan tren yang menjadi secara global. Persoalan demokrasi ini pun tak lepas dari segi penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) yang dimana demokrasi merupakan salah satu sistem politik yang memberi penghargaan atas hak dasar manusia.

Sementara itu, ancaman resesi yang menghantui beberapa negara saat ini juga menjadi tantangan lain bagi stabilitas dan demokrasi suatu negara, termasuk Indonesia. 

Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi suatu negara memiliki keterkaitan yang erat dengan demokrasi, terutama dalam menjaga stabilitas demokrasi. 

Dengan persoalan tersebut, Pusat Riset Politik, Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BPRIN) menyelenggarakan Outlook 2023 dengan tema "Political Outlook Indonesia 2023: Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Tengah Ancaman Resesi". 

Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan, Sosial, dan Humaniora dalam sambutannya menyampaikan bahwa setahun mendatang akan menjadi tahun politik yang sangat penting, yang dimana pada pemilu 2024 akan muncul persoalan atau isu terkait etnisitas. Kondisi ini tentu berbeda dengan pemilu sebelumnya yang saat itu terkait isu agama. 

Ketika membahas isu politik tentu tidak terlepas dengan digitalisasi melihat saat ini era perkembangan zaman terus berkembang ke arah digital. 

Platform digital tidak hanya membahas mengenai isu-isu tentang kebijakan publik saja, saat ini kita dapat mengetahui dinamika politik melalui media digital. 

Perlu diperhatikan bahwa dalam era digital ini, keterkaitan data analytic dengan dinamika politik telah menjadi elemen kunci dalam mengubah cara politik agar mudah untuk dipahami. 

Data analytic, dengan kemampuannya untuk mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data besar dalam waktu nyata, telah memungkinkan para pemimpin politik dan kandidat untuk lebih memahami pemilih, merancang strategi kampanye yang lebih efektif, dan memprediksi hasil pemilu dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi, hal ini tidak hanya mempengaruhi cara kampanye politik dijalankan, tetapi juga mempengaruhi cara pemimpin politik merespons perubahan opini politik, mendistribusikan sumber daya kampanye, dan bahkan merancang kebijakan yang lebih relevan. 

Dengan demikian, data analytic telah menjadi alat penting dalam memahami dan membentuk dinamika politik, yang pada gilirannya mempengaruhi arah dan hasil politik dalam sebuah negara.

Hasil track record partai politik pengusung tiga bakal calon presiden 2024 terhadap tingkat partisipasi pemilih di Pulau Jawa melalui "Bijak Memilih"

ttps://www.bijakmemilih.id/partai
ttps://www.bijakmemilih.id/partai

https://www.bijakmemilih.id/partai
https://www.bijakmemilih.id/partai

Belakangan ini publik digemparkan oleh isu politik dan menjadi trending topic di kalangan anak muda hingga orang dewasa terkait pemilihan umum 2024. Pada akhirnya muncul berita terdapat tiga bakal calon presiden yang diusung dari berbagai partai politik. Pertama, Prabowo Subianto yang diusung dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra); Kedua, Ganjar Pranowo yang diusung dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP); Ketiga, Anies Baswedan yang diusung dari Partai Nasional Demokrat (NasDem). Meskipun belum ditetapkan siapa calon presiden, kita dapat melihat tingkat persentase suara pemilih capres 2024 melalui daerah pilih. Pulau Jawa yang mendominasi tingkat populasi terbanyak di Indonesia dapat dikatakan memberikan peluang suara terbanyak dalam pemilihan umum nantinya.

Melalui track record "Bijak Memilih" dapat mengetahui analisis data terkait jumlah persentase pemilih di Pulau Jawa pada tiga partai pengusung Bacapres 2024.

  • Profil Partai PDI-P

https://www.bijakmemilih.id/partai
https://www.bijakmemilih.id/partai

Pada gambar diatas, PDIP mendominasi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam perolehan suara terbanyak. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi dengan jumlah terbanyak ke-18 dalam Pemilu 2024. Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sudah diresmikan Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada sekitar 2,87 juta orang pemilih di DIY, porsinya sekitar 1,4% dari total pemilih nasional. Dalam gelaran pemilu terakhir partai politik terkuat di DIY adalah PDIP, pada pemilu 2019, PDIP berhasil meraup sekitar 654 ribu suara, setara 2,4% dari total perolehan suara nasional PDIP.


  • Profil Partai Gerindra

https://www.bijakmemilih.id/partai
https://www.bijakmemilih.id/partai

Pada gambar di atas, menampilkan bahwa perolehan suara terbanyak berada pada daerah Jawa Timur. Hal ini dikarenakan hasil survei 25,8% warga Jawa Timur sebut nama Prabowo sebagai pemimpin masa depan. Bakal calon presiden dari Gerindra Prabowo Subianto banyak disebut masyarakat Jawa Timur. Berdasarkan riset lembaga Survei Surabaya Research Syndicate (SRS). Hal ini membuat Prabowo menjadi top of mind masyarakat Jatim sebagai capres pada Pilpres 2024. Prabowo berhasil mengantongi dukungan suara sebesar 43,7%.

  • Profil Partai NasDem

https://www.bijakmemilih.id/partai
https://www.bijakmemilih.id/partai

Pada tampilan gambar di atas, dapat dilihat bahwa partai NasDem tidak masuk dalam perolehan suara terbanyak di pulau Jawa. NasDem justru lebih mendominasi pulau  Papua sebagai daerah dengan perolehan suara terbanyak yang disusul Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Timur. Dengan persentase 24,80% untuk daerah Papua, 19,48% daerah Papua Barat, Nusa Tenggara Timur 19,78% dan Sulawesi Tengah 17,39%.

 "Bijak Memilih" menjadi wadah bagi publik dalam hal menganalisis dan mengidentifikasi dinamika politik melalui track record terhadap seluruh partai politik yang berada di Indonesia. Hal ini memudahkan publik untuk mengetahui tingkat kepopuleran dan track record para partai politik pengusung calon presiden bahkan calon anggota legislatif. Dengan menggunakan data seperti itu, mempermudah para pemilih pemula untuk mengetahui track record partai politik dari tahun-tahun sebelumnya untuk mengetahui integritas dan pandangan politik bagi pemilih pemula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun