Apakah ini sudah seperti cerita dalam dongeng-dongeng penunggu kematian ? Mari kita tertawa sejenak. Ini adalah kenyataan yang harus diterima.Â
 Tetapi ia tetap merasa kehilangan semua harta dalam kehidupan jiwanya . Karena Hartanya yang sebenarnya adalah penghuni Pemakaman itu
Ia mulai mencari ide untuk membangkitkan yang mati menjadi hidup dan mengembalikan yang pergi. Tapi lagi-lagi Tuhannya selalu mencandainya, dia tersandung tangga saat hendak turun dari pesawat. Tapi dia tetap tersenyum.Â
Dragon sedang mengibaratkan, Â hidupnya seperti narasinya WS Rendra. Dimana banyak banget kan penggemarnya. Jadi selalulah tersenyum.
"Kita tersenyum bukanlah karena sedang bersandiwara.Bukan karena senyuman adalah suatu kedok. Tetapi karena senyuman adalah suatu sikap. Sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama, nasib dan kehidupan".
Alhamdulillah, saya telah tiba. saya bawa Oleh-oleh Bika Ambon, Ikan teri medan, Kue Ganda/Srikayanya khas Siantar, cake Pisang Batam, asam Gelugur, Brokoli, Andaliman, Holat ikan dan Daun Kale  nih.
Whahahah mari kita rayakan senyuman ini dengan mengenyangkan.Â
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H