Menyendiri seperti batas antara asa dan putus asa,Â
antara mengobarkan emosi dan mencairkan ketenangan.
Menyendiri lukisan perlawanan rasa sunyi dan sepi,Â
memilih getaran hati atau luapan pikiran.
Menyendiri bermaksud memahami sekitar,Â
untuk ditanyakan atau untuk diterima.
Menyendiri apakah tawa, tangis atau tawa dalam tangis?
Hmmmm sudahlah…Â
Ternyata meyendiri hanyalah puncak perdamaian dengan air mata.
Bandung, 22 Mei 2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!